KLIKJATIM.Com | Surabaya - Dalam beberapa hari terkahir kasus Covid-19 di Jawa Timur terus meningkat. Termasuk salah satunya di Kota Surabaya pun mengalami peningkatan tajam.
[irp]
Kondisi ini pun berpengaruh terhadap keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rawat inap dan Intensive Care Unit (ICU) di sejumlah rumah sakit (RS) rujukan pasien positif Covid-19 di Kota Surabaya rata-rata mulai penuh. Misalnya RS Lapangan di Jalan Indrapura yang harus menambah 50 bed untuk pasien perempuan.
"RS Lapangan Indrapura kapasitasnya 357 sekarang terisi 291. Tapi untuk bed perempuan sudah penuh. Untuk itu akan ditambah lagi 50 bed. Karena harus dibedakan perempuan dan laki-laki. Kemudian di RSUD Dr Soetomo di IGD banyak yang sudah inden 20 orang, dan RSKI Unair di IGDnya sudah inden 7 orang,” jelas Tim Satgas Covid-19 Kota Surabaya, dr Adji Adji Bhayu Kurniadi seperti dilansir suarasurabaya.net, Selasa (22/12/2020).
Dia mengakui bahwa peningkatan kasus virus corona ini bukan hanya terjadi di kota pahlawan. Namun kondisi ini juga merata terjadi di beberapa kota/kabupaten di Jawa Timur (Jatim).
Menurutnya, kematian akibat kasus Covid-19 di Surabaya pun tinggi. Bukan hanya pasien. Tetapi dari kalangan tenaga kesehatan yang gugur karena terpapar Covid-19 juga lumayan banyak.
“Data terakhir, kami belum dapat berapa pasiennya. Tapi kemarin di Surabaya yang meninggal mencapai 20 orang. Kemarin juga di Banyuwangi ada 1 dokter meninggal karena Covid-19. Beliau Plt RSUD Genteng, merawat juga pasien Covid-19,” paparnya.
Saat ini masyarakat mulai mengabaikan protokol kesehatan (prokes), terutama pada momen libur panjang. Karena itu masyarakat harus tetap konsisten untuk patuh menerapkan prokes dan pola hidup sehat.
“Sebenarnya Surabaya itu sempat turun kasusnya. Tapi melonjak lagi setelah liburan kemarin. Memang sekarang Surabaya tidak zona hitam seperti dulu. Tapi kalau dibiarkan bisa kembali hitam,” terangnya.
dr Adji juga mengingatkan terkait pesan agar terus melakukan 3M. "Sudahlah untuk tahun ini, gak usah kemana-mana, di rumah aja. Tunggu sampai ada vaksin. Kalau terpaksa keluar, usahakan pakai kendaraan pribadi. Kalau terpaksa di ruang tertutup jangan lebih dari 15 menit, apalagi pakai AC. Kalau ada jendelanya dibuka saja. Olahraga, makanan yang berprotein,” tandasnya. (hen)
Editor : Redaksi