KLIKJATIM.Com | Jombang – Polsek Peterongan Jombang menggelar kegiatan bertajuk pesantren kilat selama bulan ramadan kepada remaja terlibat dan pernah diamankan terkait kasus gangster dan balap liar.
Kegiatan tersebut dilakukan agar remaja terlibat bertaubat, digelar selama bulan ramadan memasuki waktu isya dan tarawih agar remaja tidak berkeliaran berkeliaran di malam hari dan fikus beribadah.
Kapolsek Peterongan AKP Dian Anang melalui Kanit Reskrim Ipda Dian Rizal dengan pesantren kilat ini, remaja yang terlibat dan diamankan pihaknya tidak mengulangi aksi meresahkan warga kembali.
“Jadi kita membina adik-adik remaja kita yang mana kemarin melakukan balap liar dan geng motor. Ada binrohtalnya dengan ngaji, dan pencerahan insyaallah tidak melakukan lagi,” kata Ipda Dian Rizal pada Minggu, 31 Maret 2024 malam.
Kegiatan tersebut menurutnya akan dilakukan hingga menjelang lebaran, yang selanjutnya puluhan remaja ini dapat kembali merayakan hari raya idul fitri 1445 H.
“Ada sekitar 23 remaja, ini dilakukan sampai menjelang lebaran H-1,” ujarnya.
Baca juga: Balap Liar di Jombang, Polisi Amankan 35 Remaja Disanksi Mengaji
Para remaja ini diajak untuk melakukan serangkaian kegiatan positif seperti mengaji, hafalan yasin dan tahlil, sholat isya serta tarawih, serta siraman rohani yang kemudian ditutup dengan makan bersama dan dipersilahkan pulang ke rumah masing-masing kembali.
“Harapannya adik-adik ini tidak mengulangi anarki dan balap liar. Kami juga imbau kepada semua orangtua untuk mengawasi putra putirnya dengan kontrol jam malam yang banyak pengaruh negatif seperti miras dan narkoba serta lainnya,” ungkapnya.
Rata-rata para remaja ini baik laki-laki maupun perempuan masih berstatus pelajar SMP/SMA, dimana hingga saa ini kendaraan mereka masih diamankan dan ditilang di Polsek Peterongan sebagai efek jera.
“Kendaraan kita amankan dan tilang, ngambilnya habis lebaran sesudah sidang tilang sebagai efek jera,” jelasnya.
Sementara itu salah satu remaja yang terlibat gangster inisial PT (16) mengaku awalnya tergabung dalam aksi meresahkan hanya ikut-ikutan, dan saat ini telah bertaubat.
“Awalnya ya ikut-ikutan, terus ikut konvoi. Setelah ini gak mau lagi ikut,” katanya.
Ia bersyukur dengan kegiatan pesantren kilat tersebut, dirinya tidak terjerumus kembali dengan aksi gangster, menurutnya dengan mengajak sholat dan mengaji sebagai bentuk perhatian Polsek Peterongan untuknya dan puluhan remaja lain.
“Terimakasih sudah membimbing, sudah ngajak taubat kami. Kami gak akan ulangi lagi, sudah kapok,” pungkasnya. (qom)