klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

PCNU Bojonegoro dan Alumni 30 Ponpes Gelar Doa Bersama Bela Kiai

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
450 kiai dan ustadz dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bojonegoro, bersama perwakilan alumni dari 30 Pondok Pesantren (Ponpes) se-Indonesia yang berada di Bojonegoro, menggelar doa bersama.
450 kiai dan ustadz dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bojonegoro, bersama perwakilan alumni dari 30 Pondok Pesantren (Ponpes) se-Indonesia yang berada di Bojonegoro, menggelar doa bersama.

KLIKJATIM.Com | Bojonegoro – Sekitar 450 kiai dan ustadz dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bojonegoro, bersama perwakilan alumni dari 30 Pondok Pesantren (Ponpes) se-Indonesia yang berada di Bojonegoro, menggelar doa bersama bertajuk 'Doa Bela Kiai'. Aksi ini dilakukan menyusul perlakuan yang dinilai mengiris hati kalangan pesantren oleh stasiun televisi Trans7.

Acara yang dirangkai dengan Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 ini berlangsung di Auditorium UNUGIRI Bojonegoro, dan dihadiri lengkap oleh Pengurus PCNU Bojonegoro periode 2025-2030 beserta seluruh perwakilan Badan Otonom (Banom) dan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU).

Perwakilan alumni yang hadir berasal dari berbagai ponpes besar, termasuk Himpunan Alumni Santri Lirboyo (HIMASAL), Ikatan Santri Alumni Salafiyah Syafi'iyah (IKSASS), Keluarga Santri dan Alumni Langitan (KESAN), Ikatan Keluarga Alumni Bahrul Ulum (IKABU), hingga Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE), serta banyak perwakilan alumni ponpes lainnya.

Baca Juga : Hadiri Rakernas ADPMET, Bupati Bojonegoro Dorong Daerah Penghasil Energi Perkuat Kemandirian Nasional
Acara diawali dengan Khutbah Iftitah oleh Syuriah PCNU Bojonegoro, KH. Maimun Syafi'i, yang secara tegas meminta semua unsur pondok pesantren merapatkan barisan. Ia menilai tayangan Trans7 terhadap kiai, khususnya Ponpes Lirboyo, sangat menyesakkan dada.

"Harus dilawan. Kita berdoa bersama, semoga Trans7 mendapatkan ganjaran setimpal karena melakukan kesewenang-wenangan," tambah Yai Maimun.

Orasi dilanjutkan oleh perwakilan alumni ponpes se-Indonesia yang diwakili oleh Dr. Ahmad Taufiq, HIMASAL Bojonegoro, KESAN Langitan Cabang Bojonegoro, dan IKAPETE Bojonegoro. Mereka bersepakat agar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Pemerintah Republik Indonesia meninjau, bahkan secepatnya membekukan izin penyiaran Trans7.

Baca Juga : Grebek JMO, BPJS Ketenagakerjaan Bojonegoro Turun Langsung ke Perusahaan, Pastikan Hak Pekerja Terpenuhi
Acara diakhiri dengan pembacaan tuntutan resmi, diteruskan Qosidah Tawassul Masyayikh Lirboyo, istighosah, dan doa penutup. (yud) 

PCNU Bojonegoro dan Alumni 30 Ponpes se-Indonesia menyatakan sikap sekaligus menuntut sebagai berikut:

  1. Menyatakan keberatan dan mengecam keras konten tayangan program "Xpose Uncensored" pada 13 Oktober 2025 yang telah mendiskreditkan pesantren dan kyai.
  2. Menuntut pemberhentian dan sanksi tegas kepada Produser dan tim redaksi yang terlibat dalam tayangan tersebut.
  3. Menuntut Trans7 wajib menayangkan klarifikasi resmi dan program khusus yang memperlihatkan wajah sejati pesantren, mulai dari keilmuan, akhlak, dan pengabdian yang sesungguhnya.
  4. Mendesak Dewan Pers dan KPI untuk meninjau kembali dan mempertimbangkan aspek kepatuhan jurnalistik Trans7, memeriksa adanya pelanggaran, menjatuhkan sanksi seberat-beratnya, dan bila perlu mencabut izin operasional Trans7.
  5. Menginstruksikan PC LPBHNU Bojonegoro untuk mengambil langkah-langkah hukum terkait permasalahan ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  6. Menginstruksikan jajaran MWC NU se-Kabupaten Bojonegoro untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi menjaga marwah pesantren dan para kyai di wilayahnya masing-masing.

Editor :