klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Puting Beliung Terjang Sumenep, Rumah Warga dan Pesantren Alami Kerusakan

avatar Hendra
  • URL berhasil dicopy
RUSAK : Warga bersama aparat TNI–Polri bergotong royong memperbaiki atap rumah rusak akibat terjangan angin puting beliung di Desa Payudan Dungdang, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep. (Humas Polres)
RUSAK : Warga bersama aparat TNI–Polri bergotong royong memperbaiki atap rumah rusak akibat terjangan angin puting beliung di Desa Payudan Dungdang, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep. (Humas Polres)

KLIKJATIM.Com | Sumenep — Fenomena cuaca ekstrem berupa angin puting beliung melanda Desa Payudan Dungdang, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Madura, pada Senin (22/12/2025). Terjangan angin kencang yang disertai hujan lebat tersebut mengakibatkan kerusakan pada sejumlah rumah warga serta bangunan di Pondok Pesantren Babussalam.

Peristiwa ini terjadi secara mendadak dan memicu kepanikan luar biasa di tengah masyarakat. Warga yang sedang beraktivitas dikejutkan oleh pusaran angin berkecepatan tinggi yang menyapu kawasan permukiman. Meski berlangsung dalam waktu singkat, kekuatan angin mampu menerbangkan material bangunan dan merobohkan pepohonan.

Salah seorang saksi mata sekaligus warga setempat, Mukhlis, menuturkan betapa mencekamnya situasi saat angin tersebut datang tanpa tanda-tanda awal yang jelas. Dalam hitungan menit, kerusakan langsung terlihat di berbagai sudut desa.

“Datangnya tiba-tiba, anginnya sangat kencang. Genteng-genteng rumah langsung beterbangan,” ungkap Mukhlis saat memberikan keterangan pada Rabu (24/12/2025) petang.

Berdasarkan pendataan di lapangan, sedikitnya empat rumah penduduk di Dusun Masaran mengalami kerusakan serius, terutama pada bagian atap. Selain rumah warga, bangunan di lingkungan Pondok Pesantren Babussalam juga tak luput dari dampak kerusakan akibat fenomena alam tersebut.

Dampak puting beliung tidak hanya berhenti pada bangunan. Sejumlah pohon berukuran besar tumbang di sekitar pemukiman dan ruas jalan utama desa. Salah satu pohon besar yang roboh bahkan sempat menutup total akses jalan, sehingga mobilitas warga dan kendaraan sempat lumpuh total.

Beruntung, Mukhlis memastikan bahwa tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam musibah ini. Fokus utama warga saat ini adalah memulihkan kondisi bangunan yang terdampak.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Tapi kerugian materiil cukup dirasakan warga, terutama yang atap rumahnya rusak,” tambahnya.

Pasca kejadian, sinergi antara warga, aparat kepolisian, dan personel TNI langsung terlihat di lokasi. Mereka bergotong royong melakukan kerja bakti secara manual untuk membersihkan batang pohon yang melintang di jalan serta memperbaiki atap rumah warga guna mengantisipasi masuknya air jika hujan kembali turun.

Kapolsek Guluk-Guluk, AKP Akhmad Gandhi, mengonfirmasi bahwa seluruh dampak kerusakan terkonsentrasi di Dusun Masaran. Pihak kepolisian telah melakukan pendataan awal untuk menaksir nilai kerugian akibat bencana ini.

“Seluruh rumah terdampak berada di Dusun Masaran. Taksiran sementara kerugian material sekitar Rp 20 juta,” jelas AKP Akhmad Gandhi.

Pihak kepolisian mengimbau agar masyarakat Sumenep, khususnya di wilayah Guluk-Guluk, tetap meningkatkan kewaspadaan mengingat potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi. Warga diminta untuk segera melapor ke posko pengamanan atau aparat setempat jika menemukan potensi ancaman bencana serupa agar penanganan dini dapat segera dilakukan.

Editor :