KLIKJATIM.Com | Surabaya – Semangat persaudaraan serumpun menjadi landasan utama pertemuan antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan delegasi dari Negeri Sembilan, Malaysia. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara resmi menerima kunjungan Menteri Besar Negeri Sembilan, YAB Dato' Seri Utama H. Aminuddin Bin Harun, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (18/12) malam.
Pertemuan ini menjadi momentum krusial bagi kedua wilayah untuk mempererat kerja sama di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga pariwisata.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menekankan bahwa hubungan antara Jawa Timur dan Negeri Sembilan melampaui batas diplomasi formal. Ia menyebut kedekatan ini berakar pada sejarah panjang Kerajaan Majapahit yang dulu mempersatukan Nusantara.
"Selamat datang di Bumi Majapahit. Semangat kesatuan inilah yang kami harap tercermin dalam kunjungan ini, membangun hubungan dagang, ekonomi, budaya, dan wisata yang lebih kuat," ujar Khofifah.
Data ekonomi menunjukkan potensi yang sangat menjanjikan dimana surplus perdagangan pada 2024, ekspor Jatim ke Malaysia mencapai USD 1,53 miliar dengan surplus lebih dari USD 1 miliar.
Sementara investasi baru di bulan Desember 2025, Jatim telah mengamankan Letter of Intent (LoI) senilai lebih dari Rp 6 triliun dengan mitra Malaysia.
Gubernur Khofifah mendorong pembukaan rute penerbangan langsung (direct flight) dari Kuala Lumpur menuju Malang dan Bandara Internasional Doho di Kediri. Menurutnya, konektivitas ini akan menjadi game changer bagi pertumbuhan ekonomi kedua wilayah.
"Jika ada penerbangan Kuala Lumpur-Malang atau Doho, industri di Negeri Sembilan bisa mengambil bahan baku (raw material) langsung dari Jatim, seperti perikanan, kopi, dan kakao yang luar biasa di sekitar Gunung Wilis," imbuhnya.
Khofifah juga mempromosikan destinasi unggulan Jatim seperti Blue Fire di Ijen dan kadar oksigen terbaik dunia di Sumenep sebagai daya tarik bagi wisatawan Malaysia.
Menteri Besar Negeri Sembilan, Dato' Seri Utama H. Aminuddin, mengungkapkan rasa harunya atas sambutan hangat Pemprov Jatim. Ia bahkan bercerita tentang asal-usulnya yang memiliki darah Jawa.
"Saya sendiri berasal dari Kampung Pacitan di Negeri Sembilan. Di sana, komunitas keturunan Jawa masih melestarikan tradisi harian mereka hingga saat ini," ungkap Dato' Aminuddin.
Terkait kerja sama ekonomi, ia melihat potensi besar pada sektor industri kreatif, agro, dan produk halal.
"Kami melihat pemrosesan makanan di Jatim sangat potensial untuk dikembangkan menjadi ekspor halal internasional, dimulai dari Jawa Timur, ke Malaysia, lalu ke pasar dunia," pungkasnya.
Editor : Fatih