KLIKJATIM.Com | Gresik — Dalam rangka Refleksi Hari Guru Nasional (HGN) 2025 yang diperingati setiap 25 November, puluhan kepala sekolah dan guru di bawah naungan Lembaga Pendidikan (LP) Maarif Nahdlatul Ulama Majelis Wakil Cabang (MWC) Ujungpangkah, serta guru madrasah diniyah dan sekolah swasta se-Kecamatan Ujungpangkah, berkumpul dalam kegiatan Sarasehan Pendidikan.
Acara yang digelar pada Minggu, 23 November 2025, di Aula Bahrul Ulum Sekapuk ini mengangkat tema:
“Guru Maarif NU Melintas Zaman; Refleksi Peran Pendidik dalam Mengawal Nilai Aswaja An-Nahdliyyah dan Implementasi Kurikulum Merdeka di Era Disrupsi.”
Kegiatan ini diinisiasi oleh Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Gresik, Imron Rosyadi.
Apresiasi MWC LP Maarif NU Ujungpangkah
Ketua MWC LP Maarif NU Ujungpangkah, H. Ainur Rofiq, S.Pd., menyampaikan apresiasi mendalam atas terselenggaranya sarasehan tersebut. Ia menilai forum ini menjadi ruang penting bagi para pendidik untuk menyampaikan aspirasi, terutama terkait nasib guru swasta dan madrasah di bawah Maarif NU.
“Kami berterima kasih kepada Bapak Imron Rosyadi yang telah menginisiasi kegiatan ini. Kami berharap beliau terus menjadi penyambung aspirasi para guru swasta dan madrasah Maarif NU di legislatif,” ujarnya.
Antusiasme Peserta dan Isu Krusial
Peserta sarasehan hadir dari berbagai jenjang pendidikan—mulai TK, MI, MTs, hingga SMA—serta guru madrasah diniyah, TPQ, dan sekolah swasta.
Dalam sesi diskusi, mereka menyampaikan sejumlah persoalan penting, terutama terkait Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) dan kebutuhan peningkatan kesejahteraan guru swasta.
Komitmen Perjuangan BOSDA
Menanggapi aspirasi tersebut, Imron Rosyadi menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan keberlanjutan BOSDA.
“Terkait persoalan BOSDA yang menjadi harapan banyak guru, kami bersama Fraksi PKB berkomitmen untuk berjuang penuh agar anggaran BOSDA tetap tersedia pada tahun 2026,” tegasnya.
Ia juga mendorong LP Maarif NU Ujungpangkah untuk terus beradaptasi dengan dinamika kebijakan pemerintah.
“Penataan tata kelola pemerintahan setiap periode pasti berbeda. Kita harus mampu beradaptasi dengan seluruh perubahan kebijakan, termasuk dengan menata dan memperbarui data kebutuhan lembaga pendidikan. Data yang rapi akan menjadi dasar kuat dalam memperjuangkan layanan dasar pendidikan serta lahirnya kebijakan yang berpihak kepada sektor swasta, baik di daerah maupun pusat,” jelasnya.
Sarasehan Pendidikan ini ditutup dengan penuh optimisme, membawa harapan baru bagi peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru di Kecamatan Ujungpangkah.
Editor : Abdul Aziz Qomar