KLIKJATIM.Com | Lamongan – Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan Badan Gizi Nasional (BGN), Dadang Hendrayudha, melakukan evaluasi ketat terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lamongan. Evaluasi digelar di Guest House Lamongan pada Kamis sore, (9/10), dengan tujuan memastikan seluruh petunjuk teknis yang ditetapkan BGN terealisasi di lapangan.
Dadang Hendrayudha menegaskan bahwa BGN mendapati adanya oknum yang tidak serius menjalankan program MBG. Kelalaian ini dinilai dapat berakibat fatal pada anak-anak penerima manfaat. Oleh karena itu, BGN bersama pemerintah daerah, Polri, dan TNI mulai hari ini akan menegaskan sanksi pada pihak mana pun yang tidak tunduk pada petunjuk teknis BGN.
Petunjuk teknis yang wajib dipatuhi tidak hanya mencakup standar kelayakan gizi, tetapi juga komponen bahan baku, komponen operasional, dan komponen sewa.
Baca Juga ; Prioritaskan Kesejahteraan Rakyat, Bupati YES Sampaikan Nota Keuangan APBD Lamongan 2026Merespons penegasan tersebut, Pemerintah Kabupaten Lamongan berkomitmen penuh untuk menindaklanjuti dan meningkatkan kualitas pelayanan program MBG.
Tindak lanjut dimulai dari upaya pemberian Sertifikat Keamanan Pangan dan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) yang dikeluarkan berdasarkan hasil uji laboratorium bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan. Upaya ini dilakukan untuk memastikan menu yang disajikan memenuhi standar gizi dan kelayakan konsumsi bagi anak-anak.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (Pak Yes), menyatakan komitmen tersebut saat memaparkan progres program MBG kepada Deputi BGN.
"Pemerintah Kabupaten Lamongan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan pada program MBG. Semua masukan akan ditampung dan diluruskan pada pelaksanaan setelahnya," tutur Bupati YES.
Baca Juga : Cetak Generasi Hebat, Bupati Lamongan Hadiri Majelis Ilmu untuk Perkuat Karakter SantriGuna mendukung standar kelayakan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diwajibkan melaporkan daftar menu makanan dan kandungan gizi setiap minggunya. Program ini bertujuan utama meningkatkan asupan gizi, mengurangi angka gizi buruk dan stunting, serta mendukung tumbuh kembang optimal generasi emas Indonesia.
Selain dampak gizi, program MBG juga dipastikan memiliki multiplier effect yang signifikan terhadap perekonomian lokal. Program ini menciptakan lapangan kerja, memperkuat UMKM, petani, dan nelayan melalui rantai pasok makanan bergizi, serta meningkatkan perputaran uang di masyarakat.
Melihat potensi tersebut, Pemkab Lamongan akan mensinergikan seluruh SPPG dengan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDMP) dalam pemenuhan bahan pangan. Pemkab juga menginstruksikan agar penggunaan bahan baku berasal dari minimal sepertiga () produk dalam daerah.
Baca Juga : Hujan Deras dan Angin Kencang Terjang Wilayah Lamongan Selatan, Sejumlah Rumah dan Fasilitas Umum RusakKepala Satgas MBG Kabupaten Lamongan, Nalikan, melaporkan bahwa target total keberadaan SPPG di Lamongan adalah 111 unit. Saat ini, sebanyak 79 SPPG sudah beroperasi, tersebar di 27 kecamatan, dengan jumlah paket makanan yang disalurkan mencapai 149.896 paket. (yud)
Editor : Rozy