klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Jumlah Kebakaran di Sampang Meningkat Tajam, Damkar Harap Warga Tak Teledor

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
PERISTIWA: Jumlah kebakaran di Kabupaten Sampang tahun 2025 meningkat , yang disebabkan oleh human eror atau keteledoran warga. (Fadil/Klikjatim.com)
PERISTIWA: Jumlah kebakaran di Kabupaten Sampang tahun 2025 meningkat , yang disebabkan oleh human eror atau keteledoran warga. (Fadil/Klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Sampang – Meskipun kondisi cuaca diwarnai kemarau basah, jumlah kasus kebakaran di Kabupaten Sampang, Madura, tercatat mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2024. Peningkatan ini disebut pihak berwenang disebabkan oleh human error atau keteledoran masyarakat saat membakar sampah.

Kepala Seksi Operasi Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Daerah (Damkar) Kabupaten Sampang, Maftuh Fathurrahman, menyampaikan bahwa total kasus kebakaran sejak Januari hingga September 2025 tercatat sebanyak 89 kasus.

Puncak kasus terjadi di tengah musim kemarau, dimana selama bulan Agustus mencatat 30 kasus dan bulan September mencatat 34 kasus.

"Terbanyak di Bulan Agustus 30 dan September 34 kasus," terangnya, Kamis (9/10/2025).

Baca Juga ; Sambut HUT ke-80 Jawa Timur, Emil Dardak Ziarah ke Makam R. P Moh. Noer di Sampang
Selain kasus kebakaran, Damkar Sampang juga menangani 138 kasus Non-kebakaran hingga September.

Maftuh mengungkapkan bahwa wilayah dengan kasus kebakaran terbanyak berada di Kecamatan Kota dengan total 167 kasus, disusul Kecamatan Ketapang dengan 37 kasus.

Secara spesifik di area kota, kebakaran sering terjadi di Desa Tanggumong dan Kelurahan Rongtengah, yakni di Jalan Pajudan dan Perumahan Safira.

Penyebab utamanya adalah kegiatan pembakaran yang tidak diawasi. "Biasanya bakar sampah untuk pembukaan lahan baru. Dan pada saat membakar terjadi angin kencang," jelas Maftuh.

Baca Juga : Wabup Sampang Minta SPPG Jaga Kualitas Makanan: Agar Tidak Ada Pencabutan Izin
Maftuh menyoroti peningkatan kasus yang cukup drastis. Pada tahun 2024, total kejadian kebakaran mencapai 107 kasus dalam satu tahun penuh.

"Sedangkan tahun 2025 ini, hingga bulan September sudah 227 (gabungan kasus kebakaran dan non-kebakaran). Artinya meningkat dibanding tahun 2024, karena data ini hanya sampai pertengahan tahun," ucap Maftuh.

Untuk menanggulangi kejadian ini, pihak Damkar Sampang terus berupaya melakukan sosialisasi secara masif, mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan, hingga ke lembaga pendidikan.

Baca Juga : Jatanras Polres Sampang Tangkap Warga Surabaya Atas Kasus Pencabulan
“Kami sudah memohon kepada masyarakat kalau membakar sampah itu ditunggu hingga api benar-benar padam,” pungkasnya, mengimbau masyarakat agar tidak teledor dalam mengelola api. (yud) 

Editor :