KLIKJATIM.Com | Surabaya - Sehari setelah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya, jumlah pasien positif virus corona (Covid-19) di Surabaya Sidoarjo dan Gresik bertambah 33 orang. Masing-masing di Surabaya ada 20 pasien COVID-19 baru, Sidoarjo bertambah 11 orang , dan Gresik ada 2 orang.
[irp]
Dengan demikian, hingga Selasa (28/4/2020) lalu, jumlah pasien terkonfirmasi covid-19 di Jawa Timur mencapai menjadi 855 orang. Namun, dari total kasus tersebut tinggal 608 yang masih menjalani perawatan. Sedangkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat ada 2.849 dan yang diawasi tinggal 1.468. Sisanya sebanyak 1.135 orang telah selesai diawasi dan ada 246 PDP yang dinyatakan meninggal dunia.Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) kini jumlahnya sebanyak 18.759, dan yang masih dipantau hanya 5.659. Tercatat telah ada 13.021 masyarakat yang telah dipantau dan ada 55 ODP yang meninggal dunia
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, untuk Kota Surabaya tambahan 20 orang pasien baru menambah jumlah keseluruh positif ada 392 pasien orang. Kemudian 1.056 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan 2.365 Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Sementara untuk di Sidoarjo, ada tambahan 11 pasien baru. Dari data pasien COVID-19 di Sidoarjo, Khofifah menyebut kini ada total 92 pasien dengan 181 PDP dan 676 ODP. Sedangkan di Gresik, Khofifah menyebut ada tambahan 2 kasus baru. Kini, total pasien terkonfirmasi Corona di Gresik yakni 24 orang dengan PDP 136 pasien dan ODP 1.100.
[irp]
"Kembali kami ingatkan kepada masyarakat mematuhi aturan saat PSBB untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Jatim. Kami ingin masyarakat disiplin dalam menggunakan masker, melakukan pola hidup bersih dan sehat, juga tidak keluar rumah jika tak ada sesuatu yang mendesak," terang Gubernur Jatim Khofifah.
Pada bagian lain, masyarakat juga diminta mewaspadai pola penularan dari carrier atau pembawa. Mereka ini dari golongan orang tanpa gejala (OTG). Data global Surabaya setiap hari tambahan Covid-19 rata-rata 60�alah mereka dari PDP. Dan rata-rata 21% yang terkonfirmasi positif adalah dari OTG.
“Oleh karena itu kehati-hatian kita kewaspadaan kita dan seluruh kesiapsiagaan kita terutama pada saat kita memulai PSBB seperti hari ini itu harus dilipat gandakan karena memang ada hal yang mungkin kita tidak juga tahu ternyata karier atau orang tanpa gejala.Secara Nasional di Indonesia catatan dari berbagai daerah yang potensial untuk positif itu ada sekitar 10�ri OTG. (hen)
Editor : Redaksi
