KLIKJATIM.Com | Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan kesiapan Jatim menjadi pelaksana pertama program beras fortifikasi guna meningkatkan gizi anak-anak melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, ia menekankan perlunya landasan hukum yang jelas dari pemerintah pusat agar implementasi program ini berjalan sesuai prosedur dan regulasi.
Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Khofifah saat menerima kunjungan jajaran tim dari World Food Programme (WFP) di Gedung Negara Grahadi, Jumat (8/8) malam. WFP merupakan badan kemanusiaan terbesar di dunia di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Kita siap menjadi implementor pertama jika pemerintah pusat merevisi aturan atau regulasi maupun kebijakan terhadap Beras Fortifikasi," tegas Khofifah.
Baca Juga : Pemutihan Pajak Kendaraan Sasar Ratusan Ribu Wajib Pajak, Gubernur Khofifah: Ribuan Ojol dan Masyarakat Rentan Ikut Merasakan ManfaatGubernur Khofifah mendesak pemerintah pusat untuk segera menyesuaikan payung hukum kebijakan beras fortifikasi. Regulasi tersebut, idealnya, diterbitkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai otoritas resmi, sehingga memberikan kepastian hukum bagi pelaksanaan program.
“Jika secara regulasi sudah clear dan terdapat payung hukum yang jelas, Jatim siap mengimplementasikan program ini. Saya menyampaikan supaya regulasinya direvisi dulu, agar ketika program ini kita jalankan semua sudah sesuai dengan prosedur,” tambahnya.
Secara anggaran, Khofifah memastikan Pemprov Jatim telah menyiapkan dana yang cukup. Namun, ia mengingatkan bahwa regulasi yang digunakan harus selaras dengan ketetapan pemerintah pusat agar tidak menimbulkan persoalan hukum di kemudian hari.
Baca Juga : Gubernur Khofifah Ajak IKA UNAIR Perkuat Diplomasi Antar BangsaKhofifah juga meminta WFP untuk memaparkan berbagai kandungan dan manfaat beras fortifikasi kepada pemerintah pusat, termasuk peranannya dalam penurunan stunting. "Kami siap menjadi pelaksana pertama jika program Beras Fortifikasi. Kami siap jadi role model Beras Fortifikasi di Indonesia," tandasnya.
Sementara itu, Senior Advisor Analytics & Science for Food & Nutrition WFP, Saskia de Pee, menyatakan kedatangan timnya adalah untuk mendukung program pemerintah, khususnya MBG, melalui beras fortifikasi.
"Kami mendiskusikan kemungkinan untuk memasukkan beras fortifikasi ke dalam program MBG," ujarnya.
Baca Juga : Erick Thohir Apresiasi Dukungan Gubernur Khofifah untuk PSSI dan Sepak Bola DaerahMenurutnya, penggunaan beras fortifikasi dalam program MBG diharapkan dapat memberikan penambahan gizi pada anak-anak, sehingga meningkatkan pertumbuhan, perkembangan, dan sumber daya manusia Indonesia di masa depan.
"Ini merupakan intervensi yang bukan hanya penting bagi pendidikan, tetapi juga bagi kesehatan dan gizi untuk anak Indonesia yang lebih baik ke depannya," pungkas Saskia. (yud)
Editor : Wahyudi