klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

RB Rembang SIG Sukses Antarkan Kopi Lelet Pandawa Tembus Pasar Nasional

avatar Abdul Aziz Qomar
  • URL berhasil dicopy
Proses penjemuran biji kopi Lelet Pandawa (Dok)
Proses penjemuran biji kopi Lelet Pandawa (Dok)

KLIKJATIM.Com | Jakarta — Di balik aroma kopi yang mengepul di setiap cangkirnya, Kopi Lelet Pandawa menjadi sebuah kisah sukses pemberdayaan ekonomi masyarakat Rembang, Jawa Tengah. Produk unggulan UMKM itu tak hanya mampu melestarikan tradisi minum kopi pesisir, tetapi juga bersaing di tingkat nasional.

Berkat pendampingan Rumah BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) di Rembang (RB Rembang) yang dikelola oleh PT Semen Gresik, Kopi Lelet Pandawa mampu mencapai pertumbuhan bisnis yang signifikan.

Mohammad Totok Wahyudi (42), pemilik usaha Kopi Lelet Pandawa di Desa Sendangagung, Kecamatan Pamotan, Rembang, bersyukur menjadi bagian dari RB Rembang sejak 2020. Totok menyebut, peran RB Rembang amat penting, mulai dari pelatihan administratif dan manajemen bisnis, penguatan merek, hingga dukungan untuk mencari pasar lebih luas, sehingga produknya lebih mampu bersaing.

“Awalnya, saya hanya punya semangat menjaga tradisi minum kopi di pesisir Rembang. Setelah bergabung di RB Rembang, kami mendapatkan pelatihan, peluang promosi, hingga jaringan bisnis yang lebih luas, sehingga lebih termotivasi untuk terus melangkah lebih jauh,” ujar Totok.

Totok juga mengungkapkan, usaha yang dia rintis sejak Oktober 2019 lalu, bermodal Rp25 juta, kini tengah melesat. Dengan peralatan sangrai kopi yang sederhana, Totok mulai mengenalkan racikan kopinya ke masyarakat, lalu memasarkannya di warung kelontong dan pasar tradisional.

Baca juga: SPTP dan TPS Inisiasi Program Kolaboratif Peduli Lingkungan Melalui Pendirian Bank Sampah di Perak Barat
Saat ini, Totok dibantu 14 karyawan yang merupakan masyarakat Desa Sendangagung, mulai dari proses produksi, pengemasan, hingga distribusi. Kopi Lelet Pandawa tak hanya dipasarkan di Rembang, tapi juga mencapai Blora, Pati, Kudus, Jepara, Demak, hingga Tuban di Jawa Timur. Melalui e-commerce, produk tersebut juga merambah Provinsi Jawa Barat, Kalimantan, dan Bali.

Dengan kualitas premium dan citarasa otentik, Kopi Lelet Pandawa dijual seharga Rp19.000 per bungkus dan mampu terjual hingga 2.100 bungkus per hari, dengan omzet rata-rata Rp30 juta per hari.

“Alhamdulillah, banyak sekali manfaat yang saya rasakan semenjak bergabung dengan RB Rembang. Saya juga dibantu untuk menjalin jaringan bisnis lebih luas. Semoga ke depannya lebih banyak lagi pelaku UMKM yang diberdayakan. Pengalaman inilah yang membuat kami lebih termotivasi untuk terus belajar dan lebih mandiri,” imbuh Totok.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, mengatakan kepedulian SIG terhadap pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus melahirkan wirausaha-wirausaha unggul yang turut membuka lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian daerah.

“Sejak mulai berjalan pada 2020, RB Rembang SIG juga telah mendampingi 495 UMKM naik kelas dan menyerap 1.869 tenaga kerja. Langkah tersebut sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan lapangan kerja, mendorong kewirausahaan, dan pemerataan ekonomi, sekaligus memberantas kemiskinan,” ujar Vita Mahreyni. (qom)

Editor :