klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Warga Jatim di Jabodetabek Diminta Akses Radar Bansos

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (ist)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (ist)

KLIKJATIM.Com | Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta warga Jatim yang tinggal di Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) untuk mengakses website radar bansos. Ini disampaikan setelah pemerintah resmi melarang mudik. Sementara ada 260.000 warga Jawa Timur (Jatim) yang kini merantau di kawasan Jabodetabek.

[irp]

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, dari hasil koordinasi mereka akan didata oleh Gubernur, Bupati, atau Walikota setempat untuk diberikan bantalan sosial sesuai kemampuan daerah. Tetapi mereka ini di luar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial/DTKS, sehingga masuk data penyisiran.

Gubernur meminta, warga luar Jatim yang berada di Jawa Timur atau warga Jatim yang ada di Jabodetabek untuk mengunjungi website Radar Bansos, bisa diakses melalui laman chatbox Whatsapp di Radar Covid yang terconnect.

“Catatan kami ada 260 ribu warga Jatim di Jabodetabek, yang belum terdata bantuan Kemensos RI, saya minta mereka mengunjungi laman Radar Bansos. Mereka bisa mengupdate data terdampak, apa warga non Jatim di Jatim atau warga Jatim di Jabodetabek,” tegas Khofifah.

[irp]

Di dalam format Radar Bansos itu, misalnya ada warga berada di titik tertentu masuk mendapatkan kartu Pra Kerja akan terjawab di situ. Mereka tidak bisa menumpuk data karena dijawab sesuai posisinya. Masyarakat diminta mengisi formulir di Radar Bansos tentang posisinya di mana. Ketika dia mengisi di Desa posisi titiknya maka secara aman dia akan mendapatkan bantalan Dana Desa berupa BLT.

Radar Bansos, juga bisa menjawab masyarakat akan cocok mendapat bantuan dari manakah karena terdampak. Maka perantau yang belum mendapatkan bantuan sama sekali dari Pemerintah di Jatim ini diharapkan akan tercover. (hen)

Editor :