KLIKJATIM.Com | Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mulai tegas menghadapi warganya yang mokong dan ngeyel dengan berkerumun dan cangkruk di warung kopi, kafe serta tempat keramaian. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur bersama TNI-Polri, bakal merazia mereka dan mendata identitasnya.
[irp]
Tidak hanya didata, warga mokong ini juga akan menjalani rapid test covid-19. Jika hasilnya positif, saat itu juga akan diangkut dengan ambulan dan dibawa ke rumah sakit. Jika hasil swab PCR-nya positif sudah pasti mereka akan menjalani isolasi di RS tanpa boleh dijenguk keluarga minimal selama 14 hari. Kalaupun saat rapid test hasilnya negatif akan dimasukkan dalam data base sebagai orang dalam risiko (ODR).
Tindakan tegas itu direalisasikan ketika Gugus Tugas dan TNI-Polri menyisir kafe-kafe di Kota Surabaya yang masih ramai pengunjung. Selain penyisiran, sosialisasi persuasif juga diformat jemput bola Rapid Diagnostic Test (RDT) on The Spot atau rapid test di tempat. Seluruh pengunjung kafe wajib menjalani rapid test COVID-19. Petugas kesehatan lengkap berseragam alat pelindung diri (APD) pun sudah menyiapkan seperangkat alat untuk mengambil sampel darah mereka yang terjaring nongkrong di kafe.
Bahkan Senin (13/4/2020) malam ada empat lokasi kafe sasaran patroli berskala besar tim gabungan ini. Di antaranya kawasan Wonokromo, Ngagel, Penjaringan Sari dan Citraland. Hasil patroli, rapid test terbanyak di Rolag Cafe di Jalan Khairil Anwar, Wonokromo. Terjaring lebih dari 50 warga Kota Surabaya yang masih asyik nongkrong di cafe.
[irp]
“Langkah patroli berskala besar ini merupakan hasil dari rapat koordinasi kami bersama Bapak Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya. Bagaimana melakukan upaya preventif penyebaran COVID-19 secara masif dan intensif,” ucap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah menegaskan, langkah ini ditempuh karena dua hari terakhir ini penambahan angka kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Surabaya melonjak tajam. Dalam sehari, pada 12 April 2020, kasus baru positif COVID-19 di Surabaya mencapai 83 orang. Esok harinya, 13 April 2020 atau Senin kemarin, muncul kasus baru sebanyak 28 orang.
Total kasus baru di Kota Surabaya telah menyentuh angka 208 orang. Sementara PDP tercatat 523 orang. Menurut Gubernur Khofifah angka tersebut tidak bisa dianggap remeh. “Maka, kami bersama TNI-Polri, Polrestabes Kota Surabaya, bergerak sosialisasi lebih massif disertai rapid test di tempat,” tambah mantan Menteri Sosial ini. (hen)
Editor : Redaksi