klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Kenaikan BBM, Harga Pangan di Pasar Larangan Sidoarjo Mulai Naik

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Aktivitas pedagang di Pasar Larangan Sidoarjo. (Satria Nugraha/klikjatim.com)
Aktivitas pedagang di Pasar Larangan Sidoarjo. (Satria Nugraha/klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Sidoarjo – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berimbas terhadap naiknya harga sejumlah bahan pangan di Pasar Larangan Sidoarjo. Di antaranya sayur mayur hingga beras.

Marlena (38), salah seorang pedagang di pasar tradisional Larangan Sidoarjo mengatakan, kenaikan harga bahan pangan mulai dirasakan sejak 3 hari lalu. "Harga cabai rawit yang naiknya paling tinggi, dari harga Rp35 ribu hingga Rp38 ribu, sekarang harganya mencapai Rp50 ribu sampai Rp52 ribu an," ucapnya, Selasa (6/9/2022).

Selain cabai, bahan pangan lain yang ikut naik adalah kentang. Dari Hlharga Rp14 ribu kini mencapai Rp16 ribu. Cabai besar keriting naik menjadi Rp60 ribu per kilo dari harga sebelumnya Rp48 ribu per kilo. Hal tersebut berdampak terhadap penurunan pembeli di lapak sejumlah pedagang.

"Komoditas sayur harganya naik hingga Rp2 ribu per kilo dari harga sebelumnya," imbuhnya.

Sementara itu, kenaikan harga juga terjadi pada beras kualitas tinggi dan beras kualitas rendah. Untuk beras kualitas sedang harganya masih stabil.

"Beras cap tawon naik Rp10 ribu per karung kemasan 25 kilo menjadi Rp275 dari harga sebelumnya Rp265. Sedangkan beras kualitas rendah naik seribu rupiah perkilo," kata Usman, pedagang beras di pasar Larangan Sidoarjo.

Endah, salah seorang pembeli mengeluh menanggapi kenaikan harga bahan pangan di pasar tradisional. Dia berharap pemerintah bisa memberikan solusi terhadap kenaikan harga bahan pokok dan komoditas pangan.

"Sangat terasa kalau pas belanja. Semua harga bahan pokok pada naik, tapi mau gimana lagi semua butuh makan jadi tetap harus membeli," ucapnya. (nul)

Editor :