KLIKJATIM.Com | Trenggalek – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek mempunyai cara tersendiri dalam melahirkan beragam inovasi. Salah satunya melalui festival atau perlombaan di kalangan masyarakat maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
[irp]
Contohnya pada Inotec Award 2021 oleh Balitbang Jatim kali ini. Pemkab Trenggalek telah menjagokan inovasi dari warganya, Suleh Setyopurnomo karena berhasil memodifikasi alat Sleding Planer atau serut kayu yang dipadukan dengan beberapa alat tambahan.
Kepala BappedaLitbang Kabupaten Trenggalek, Sudarsono menjelaskan, inovasi adalah kata kunci. Dengan inovasi, tujuan utama pemerintah untuk memajukan dan menyejahterakan masyarakat pun bisa semakin terwujud. “Inovasi adalah kata kunci,” ujar Sudarsono saat menerima kunjungan Dewan Juri Inotec Award 2021 dari Balitbang Jatim, Selasa (28/9/2021) kemarin.
Nah, melalui festival atau perlombaan diharapkan dapat melahirkan beragam inovasi. Salah satu contohnya adalah alat Sleding Planer.
Selanjutnya, Suleh Setyopurnomo pun menceritakan awal lahirnya alat yang dikompetisikan dalam Inotec Award 2021 tersebut.
Menurut dia, ketika itu hasil potongan kayu dari mesin gergaji bandsaw maupun tablesaw mempunyai permukaan tidak rata dan kurang halus. Sehingga perlu dihaluskan dengan mesin planer atau mesin serut.
Tapi terkadang kayu yang berukuran panjang ketika kering mengalami perubahan bentuk atau bengkok. Nah, fungsi mesin serut yang dibuat ini untuk meluruskan.
Kemudian cara kerja secara teknis, jika biasanya mesin planer langsung disentuh menggunakan tangan tapi kali ini berbeda. Yaitu ada alat tambahan semacam rumah kayu, sehingga mesin saat bekerja tidak langsung tersentuh tangan pekerja.
Hasilnya, mesin bekerja lebih ringan dan pekerja pun tidak terlalu capek, serta lebih halus saat meratakan dan membentuk potongan-potongan kayu. “Dengan alat ini proses finishing kayu pun menjadi lebih mudah,” kata pria yang tinggal di Desa Tanggaran, Kecamatan Pule, Trenggalek.
Anggota Dewan Juri Inotec Award 2021, Arya Pramudita mengakui bahwa Sleding Planer memang memiliki keunggulan, yaitu pekerja tidak capek-capek saat menghaluskan kayu. Karena tukang kayu cukup berdiri dan berjalan sesuai kebutuhannya saat mesin bekerja menyesuaikan tingkat kerataan kayu.
Arya menambahkan, alat ini juga masih perlu beberapa penyempurnaan agar bekerja lebih maksimal. Diantaranya sentuhan teknologi tambahan sepeti penggunaan sinar laser untuk mengukur tingkat kerataan kayu yang telah dihaluskan. Dengan tambahan alat tersebut akan semakin mempermudah pekerja untuk mengukur tingkat kerataan. “Karena saya lihat tingkat kerataan masih dilakukan secara manual,” terangnya.
Arya pun menyarankan kepada BappedaLitbang Kabupaten Trenggalek agar mendaftarkan inovasi-inovasi yang dihasilkan oleh masyarakat setempat ke Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKi). “Ini menjadi penting karena kepatenan inovasi merupakan kebanggaan bagi inovator. Sehingga hasil inovasi tidak mudah dicloning oleh orang lain,” katanya.
Perlu diketahui beberapa festival inovasi yang diselenggarakan oleh Pemkab Trenggalek antara lainnya Trenggalek Innovation Festival (TIF) 2019 lalu.
Pada kegiatan itu, Pemkab Trenggalek me-launching aplikasi Sepeda Keren. Sepeda Keren adalah akronim dari Sekolah Perempuan Disabilitas Anak dan Kelompok Rentan lainnya.
Selain itu, juga ada festival lain seperti lomba inovasi “Soetran Award”. Hal ini dilakukan untuk merangsang aparatur pemerintah desa dalam memanfaatkan dana desa yang lebih baik, dan lomba lingkungan hidup yang dikonsep melalui Adipura Desa. (*/nul)
Editor : Redaksi