KLIKJATIM.Com | Gresik - Stok tabung oksigen di Pulau Bawean mendadak langka dan sulit dicari. Kalaupun ada ternyata dikuasai oknum LSM di pulau tersebut. Pihak rumah sakit dan pasien isolasi mandiri di Pulau Bawean harus menebus dengan harga tinggi jika ingin mendapatkan tabung oksigen berikut isinya.
[irp]
Berdasarkan data yang dihimpun klikjatim.com kekurangan oksigen di Pulau Bawean dimanfaatkan oleh oknum LSM dan oknum pengelola media lokal. Pasalnya, dalam penyaluran ke Pulau Putri sebutan Pulau Bawean itu harus menggunakan armada laut kapal atau perahu. Namun sejak Sabtu, (10/7) tidak ada armada yang bisa menyebrang ke Pulau Bawean karena cuaca buruk.
Untuk menebus tabung, oknum ini memasang harga dua kali lipat dari harga umum oksigen. Para tenaga kesehatan dan pasien isolasi mandiri harus membeli kepada oknum tersebut dengan harga Rp 500 ribu. “Karena stok di RS kekurangan, dan oknum juga menawarkan ya terpaksa kami beli,” ujar sumber tersebut.
Sebenarnya, para nakes sudah berjalan maksimal dalam pelayanan di RS Umar Masud. Dan memang kelangkaan oksigen disebabkan kendala transportasi. Dirut RS Umar Masud Bawean dr. Tony S. Hartanto mengatakan, hari ini total ada 69 oksigen kecil dan besar yang di awak kapal cepat dan perahu.
“Insyallah bisa terpenuhi kalau kapal cepat dan perahu jalan,” katanya, Kamis (14/7/2021).
Disamping itu, juga kendala pengisian yang tiba-tiba habis. Meski ada kapal yang berlayar, kalau pengisian juga kosong di daratan juga tidak bisa dibawa ke Bawean. Pengadaan oksigen ini hanya diperuntukkan Rumah Sakit saja. Bagaiamana dengan warga yang Isoman? "Itu dikoodinasi dan difasilitasi oleh Desa, buka Rumah Sakit,” imbuh dr. Tony.
Dikatakan, pihaknya tidak bisa memastikan stok oksigen yang datang daratan Jawa bisa habis beberapa hari atau minggu. “Karena kasus pasien positif Covid-19 di Bawean juga naik turun, tidak bisa kami prediksi. Dan yang membutuhkan oksigen hanya pasien yang mempunyai gejala berat kalau ringan tidak. Sekarang ada 4 pasien Covid-19 yang dirawat di RS,” paparnya. (rtn)
Editor : Redaksi