KLIKJATIM.Com | Tulungagung - Tradisi masyarakat menerbangkan balon udara untuk merayakan idul fitri, nampaknya berimbas negatif bagi warga masyarakat Tulungagung. Terutama mereka yang harus mengalami pemadaman aliran listrik, setelah balon udara berukuran raksasa tersebut jatuh menimpa jaringan penyalur listrik milik PLN.
[irp]
Hal ini disampaikan oleh Manajer ULP PLN Tulungagung, Timbar Imam Priyadi yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon, pada Selasa (25/05).Timbar mengatakan, sejauh ini tindakan yang dilakukan oleh pihaknya adalah mengamankan barang bukti balon udara dan meastikan jaringan listrik kepada pelanggan berfungsi dengan normal lagi.
Upaya penelusuran pemilik balon udara belum bisa dilakukan, namun informasi dari warga sekitar dan petugas di lapangan, balon udara tersebut terbang dari arah selatan dan bukan berasal dari Tulungagung.
"Kalau sampai penelusuran pemiliknya, itu belum kita lakukan, yang kita lakukan adalah menurunkan barang bukti dan melakukan perbaikan terlebih dahulu," ujarnya.
Timbar meyakini balon udara tersebut bukan dari Tulungagung, karena tradisi menerbankan balon udara berukuran raksasa tersebut bukan tradisi warga Tulungagung, melainkan tradisi warga dari kabupaten lain.
"Kalau informasi dari saksi di lapangan, balon itu berasal dari wilayah selatan, dan biasanya diterbangkan sehari sebelumnya, kemudian baru jatuhnya pas keesokan harinya," jelas Timbar.
Masih menurut Timbar, kerugian secara kerusakan alat dan gardu milik PLN akibat balon udara yang nyangkut di jaringan listrik, belum terdeteksi, namun kerugian yang paling terlihat adalah kerugian yang dialami oleh pelanggan.
Sebab rata rata untuk sekali kejadian, pemadaman dilakukan selama 2 jam atau bahkan lebih, hingga proses perbaikan selesai.
"Untuk pemadamannya itu durasinya tergantung dari cepatnya penemuan lokasinya, kemarin itu kita dibantu warga menemukan lokasi balon udaranya, ya kurang lebih pemadaman bertahapnya sampai perbaikannya bisa 90 menit bahkan lebih," tutur Timbar.
Pihaknya mencatat, pasca lebaran ini 4 gangguan padamnya listrik disebabkan oleh balon udara, ukuran balon udara yang ditemukan pihaknya juga beragam.
Mulai dari ukuran sedang hingga berukuran raksasa.
"Ada 4 lokasi balon udara di rayon kami, kita hanya bisa berharap masyarakat mulai memikirkan imbas menerbangkan balon udara karena bisa merugikan orang lain,"pungkasnya. (rtn)
Editor : Iman