KLIKJATIM.Com I Jember - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jember mencanangkan satu desa satu kampung donor darah sukarela. Hal ini sebagai upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam donor darah dan penyebarluasan kepalangmerahan hingga di tingkat desa dan dusun di daerah itu. Agar stok darah di Jember juga selalu aman.
[irp]
"Setelah Dusun Kidul Besuk, Desa Ajung, dinobatkan sebagai kampung donor darah untuk yang pertama kalinya, kali ini kami menjadikan Desa Karangduren, Kecamatan Balung, sebagai kampung donor darah yang kedua di Jember," tutur Ketua PMI Jember Zaenal Marzuki.
Ditambahkan, dengan adanya kampung donor, kebutuhan darah untuk pasien di sejumlah rumah sakit di Jember dan beberapa wilayah jejaring akan terpenuhi sesuai harapan Bupati Jember Hendy Siswanto, beberapa waktu lalu, agar jangan sampai ada kekurangan darah di kabupaten setempat.
"Kebutuhan darah di Jember setiap bulan sebanyak 3.500 kantong untuk semua golongan A, B, AB, dan O, namun selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri dibutuhkan sekitar 6.000 kantong darah," imbuhnya.
Dia menerangkan, PMI Jember menggelar donor darah selama Ramadhan usai Shalat Tarawih karena pihaknya menargetkan sebanyak 5.000 kantong darah atau lebih, sehingga Jember menjadi penyangga ketersediaan darah bisa membantu kabupaten tetangga yang menjadi wilayah jejaring PMI Jember.
"Untuk memenuhi kebutuhan darah itu, PMI Jember mencanangkan program satu desa satu kampung donor darah yang tujuan utamanya untuk menyelamatkan nyawa manusia lewat aksi kemanusiaan donor darah," tandasnya.
Sementara Kepala Desa Karangduren Nur Kholik mengungkapkan, desanya mendapat pengesahan dan pengukuhan sebagai kampung donor darah karena mayoritas warganya adalah pendonor darah aktif.
"Memang hampir mayoritas warga kami pendonor aktif, sehingga kami ucapkan terima kasih kepada PMI dengan menetapkan desa kami menjadi kampung donor darah," ujarnya.
Nur Kholik menambahkan, warga desanya sangat antusias datang ke balai desa untuk melakukan donor darah pada Jumat (16/4) malam, sehingga petugas memberlakukan penerapan protokol kesehatan dengan bertahap agar tidak terjadi penumpukan atau kerumunan massa. (hen)
Editor : Abdus Syukur