KLIKJATIM,Com I Banyuwangi - Sebanyak 590 tenaga honorer eks kategori II (K-2) di lingkungan Pemkab Banyuwangi resmi diangkat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Secara simbolis Surat Keputusan (SK) pengangkatan diserahkan langsung oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. “Selamat sudah resmi menjadi PPPK. Semoga dengan pengangkatan ini menjadikan kinerja pembangunan daerah terus meningkat,” kata Abdullah Azwar Anas, Senin (15/2/2021).
[irp]
Tenaga honorer K2 ini sebelumnya telah lolos seleksi pada 2019 lalu. Prosesi penyerahan SK pengangkatan dilakukan di Pendapa Banyuwangi yang dihadiri 200 orang, dan sisanya mengikuti secara online.
Anas berharap, para tenaga honorer yang telah resmi diangkat PPPK tersebut dapat memacu pembangunan di Banyuwangi, terutama di sektor pendidikan, kesehatan, dan pertanian.
“Anda adalah garda depan bagi Banyuwangi hari ini dan ke depan. Berikan kinerja terbaik anda, jaga kekompakan, dan terus kerja keras. Insha Allah kesejahteraan akan mengikuti,” kata Anas menyemangati.
Anas berpesan untuk terus berinovasi agar proses pendidikan di masa pandemi tetap berjalan optimal. Tenaga pendidik harus beradaptasi dengan teknologi dalam pengajaran ke siswa. “Tidak perlu mengeluh, semua harus terus belajar dan menyesuaikan diri. Dan yang terpenting, guru juga harus bisa menjadi motivator bagi siswa didiknya,” ujar Anas.
SK ini disambut antusias. Salah satunya Sri Winarti (51) yang telah mengabdi selama 25 tahun sebagai guru honorer di SMPN I Genteng . “Alhamdulillah, akhirnya mimpi saya terwujud. Saya sangat terharu karena penantian panjang saya berakhir manis. Saya akan memberikan yang terbaik di tempat tugas saya nanti,” ujar Sri Winarti sambil berkaca-kaca.
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Banyuwangi Nafiul Huda menambahkan, jumlah SK yang diserahkan sebanyak 590 SK PPPK.Rincian formasi pada pengangkatan PPPK di Banyuwangi adalah tenaga guru, tenaga kesehatan dan tenaga penyuluh pertanian.
“Penerima SK kali ini rinciannya adalah 476 tenaga guru, 62 tenaga kesehatan, dan 52 tenaga pertanian 52,” pungkas Huda. (rtn)
Editor : Apriliana Devitasari