klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Merasa Dibohongi, Pengelola Kopi Kapiten Bakal Tagih Janji Bupati Pasuruan

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy

KLIKJATIM.Com I Pasuruan - Persoalan Kopi khas Kabupaten Pasuruan, Kopi Kapiten seolah tidak tidak pernah berhenti. Mulai dari persoalan merek dagang sampai branding kopi menelan anggaran miliaran rupiah. Kini nasib kedai Kopi Kapiten kian mengenaskan. Kopi Kapiten bergambar Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf bak "mati suri". Bahkan, dua kedai kopi kapiten program dari Disperindag Kabupaten Pasuruan bernasib sama dengan kedai kopi lainnya.

[irp]

"Kedai Kopi Kapiten di Purwosari malah lebih parah. Padahal itu program dari Disperindag," ungkap Cahyono pengelola Kedai Kopi Kapiten Pandaan, Jumat (20/11/2020) sore.

Dirinya mengaku, sempat kelabakan. Usai menerima tagihan retribusi dari Disperindag Kabupaten Pasuruan yang per tahunnya Rp 120 juta. "Terus terang saya tidak mampu kalau membayar retribusi sebanyak itu. Wong buat gaji karyawan saja utang sana sini," imbuhnya.

Sebelumnya, cerita Cahyono, Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf meresmikan pembukaan Kedai Kopi Kapiten di kawasan pertokoan Pandaan. Ada empat blok yang dipakai kedai tersebut. Dan itu, masuk asetnya Disperindag Kabupaten Pasuruan. Kedai kopi kapiten dikelola oleh Koordinasi Asosiasi Petani Kopi (APEKI) Kabupaten Pasuruan. "Saat itu Pak Bupati bilang jangan bingung soal sewa bangunan. Tagihan restribusi kasih saya saja," ucap Cahyono menirukan omongan Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf.

Akhirnya retribusi tagihan sewa bangunan Kedai Kopi Kapiten diberikan kepada Bupati Pasuruan. 

Setahun kemudian, lanjut Cahyono, muncul sewa dari Disperindag. "Saya tidak tahu apakah Pak Bupati menindaklanjuti atau tidak. Kalau tidak saya bersama Pak Karim akan menemui Pak Bupati. Intinya iya nagih janji persoalan tersebut," tukasnya.

Terpisah, Plt Kepala Disperindag Kabupaten Pasuruan,  Yudha Triwidya Sasongko saat dikonfirmasi via telpon selulernya terkait kedai kopi kapiten Pandaan nunggak sewa bangunan, enggan komentar. "Maaf saya kurang tahu soal itu, ini masih dijalan," tutupnya. (bro)

Editor :