klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Menengok Rumah Kelahiran Harun Tohir, Pahlawan Nasional Asal Pulau Bawean

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Para mahasiswa saat berkunjung ke rumah kelahiran pahlawan nasional Harun Tohir di Desa Diponggo Bawean. (Faiz / klikjatim.com)
Para mahasiswa saat berkunjung ke rumah kelahiran pahlawan nasional Harun Tohir di Desa Diponggo Bawean. (Faiz / klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Gresik—Pulau Bawean di Kabupaten Gresik memang jauh dari pusat peradaban kota. Namun, di pulau tersebut lahir seorang pahlawan nasional bernama Harun Tohir. Rumah peninggalannya kini masih lestari.

[irp]

Sejumlah mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STIT Raden Santri tepat di hari pahlawan (10/11/2020) berkunjung ke rumah peninggalan pahlawan dengan nama lengkap Kopral Dua KKO (Anumerta) Harun Tohir bin Mandar. Rumah peninggalan Harun Tohir itu berada di di Desa Diponggo, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik.

Rumah peninggalan pahlawan yang juga diabadikan sebagai nama lapangan terbang di Bawean itu masih khas zaman dulu. Arsitektur Belanda masih melekat pada bangunan tersebut.

Sayangnya, bangunan tersebut kini tak berpenghuni. Meski begitu, warga sekitar tetap merawat bangunan bersejarah bagi warga Bawean. Jika ada yang keropos atau rusak, warga sekitar langsung memperbaikinya. 

Ketua Komisariat PMII STIT Bawean Tabranir Ridho menjelaskan, bersama para anggota mahasiswa, dirinya mengunjungi rumah kelahiran pahlawan nasional (Korps Komando) KKO Harun Tohir untuk melihat langsung sejarah di Pulau Bawean 

"Melihat peninggalan pahlawan nasional asal putra daerah itu, yang ini juga sebagian dari pelajaran yang penting bagai regenerasi pulau Bawean, khususnya Mahasiswa di Pulau Bawean," katanya, Senin (10/11/2020).

Ridho mengatakan, kunjungan itu juga sembari ngulik (bincang-bincang) sejarah dengan keponakan Harun Tohir, yakni Muhammad Salim.

"Sambil Ngulik Sejarah, serta  ngalap barokah di Makam Waliyah Zainab yang berdekatan dengan lokasi rumah Harun Tohir," jelasnya.

Menurut Ridho, sosok pahlawan yang dijadikan nama komisariatnya dan  terabadikan di nama bandara pulau Bawean, tentunya sangat penting menggali kisah heroik pahlawan ini. 

"Untuk menelusuri jejak historis bagi warga Bawean, rasa nasionalis, dan pembela rakyat dari ketertindasan," tegasnya. (mkr)

Editor :