KLIKJATIM.Com | Bangkalan - DPRD kabupaten Bangkalan menemukan kualitas beras tidak sesuai dengan harga medium saat melakukan sidak ke Gudang Bulog di Jl. Ring Road Kelurahan Mlajah kabupaten Bangkalan.
[irp]
Baca juga: Dukung Kepastian Hak Tanah, Kantah ATR/BPN Tulungagung Gelar Gemapatas di Desa Gesikan
Harga beras medium yang dianggarkan dan akan disalurkan pada bantuan sosial tahap 2-3 bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Bangkalan berkisar Rp. 10.500 tiap kilogramnya. Sedangkan untuk penerima KPM dikabupaten Bangkalan berjumlah 67.636 orang.
“Pada tahap satu sudah terealisasi sekitar 65 persen atau sekitar 44.192 orang penerima,” ungkapnya. Rabu (14/10/2020).
Lanjut pria yang kelahiran Galis itu, dengan harga lumayan mahal namun masih ditemukan kualitas beras yang tidak sesuai dengan harga.
"Sampel pertama berasnya kecil-kecil (seperti gabah) dominan hancur berasnya. Tapi sampel ke 2 lumayan bagus. Memang terlalu mahal jika dibandingkan dengan kualitas beras yang ada,” imbuhnya.
Baca juga: Waterpark Kangean Porak-poranda Diserbu Massa, Pengelola Minta Polisi Usut Provokator
Bahkan pihaknya menghimbau terhadap PT DNR asal Surabaya itu, untuk pengangkutan barang selaku transporter dari bantuan sosial ini, jangan sampai tidak tepat sasaran. “Bansos (Beras) ini harus sampai dan tepat sasaran terhadap KPM, bukan orang lain,” tegas Nur Hasan.
Pada saat sidak berlangsung, Ketua Komisi D menemukan salah satu pegawai bulog tidak menerapkan protokol kesehatan dalam melaksanakan tugasnya. "Mas lain kali gunakan masker saat beraktifitas," tegurnya.
Hayu Kepala Gudang Bulog Bangkalan enggan memberikan tanggapan terhadap temuan dari komisi D DPRD Kabupaten Bangkalan. Dia menyarankan media untuk konfirmasi langsung terhadap Kantor Cabang Bulog di Pamekasan.
“Kalau saya wawancara harus izin dulu, kalau statement biasanya langsung ke kantor cabang,” pungkasnya. (bro)
Editor : Suryadi Arfa