KLIKJATIM.Com | Surabaya – Ribuan driver ojek online (ojol) di Jawa Timur bergerak menggelar aksi demosntrasi ke Kantor Gubernur di Jalan Pahlawan, Nomor 110 Surabaya, Selasa (15/9/2020). Massa aksi ini tergabung dari organisasi dan komunitas ojol se Jatim.
[irp]
Salah satu tuntutan yang disampaikan dalam orasinya di depan kantor Gubernur, pihak aplikator harus menghentikan pemotongan hasil orderan sebesar 20 persen. Pasalnya kebijakan itu sangat merugikan.
“Kami tidak miskin. Tapi dimiskinkan sistem," teriak salah satu orator di atas mobil.
Baca juga: Dari Kebun ke Industri, PTPN I Bangun Ekosistem Kelapa di Banyuwangi
Hendrik, seorang driver ojol yang datang langsung dari Lawang, Kabupaten Malang menambahkan, tuntutan dalam demonstrasi ini bukan hanya terkait evaluasi potongan 20 persen dari aplikator. Tapi juga mempertanyakan tentang pembagian bantuan sosial (bansos) yang dinilai tidak merata.
"Termasuk bantuan sosial juga mas," ujarnya.
Baca juga: Amankan Aset Strategis Negara, BPN Jatim Serahkan 13 Sertipikat Tanah Hulu Migas
Setelah beberapa saat melakukan orasi, lima perwakilan dari Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) dipersilahkan masuk untuk audiensi. Mereka berembuk dengan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim.
"Sekarang masih pertemuan di dalam. Diwakili PDOI, sekitar lima perwakilan tadi," sebutnya. Hingga berita ini dituliskan, aksi unjuk rasa ojol di Surabaya tersebut masih berlangsung. (nul)
Editor : Redaksi