KLIKJATIM.Com | Sampang – Musim kemarau tahun ini telah memicu krisis air bersih di Kabupaten Sampang, memaksa ribuan warga berjuang keras untuk mendapatkan air. Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, sebanyak 95 desa di 14 kecamatan kini terdampak kekeringan, dengan 77 desa di antaranya berada dalam kategori kritis.
Kepala Pelaksana BPBD Sampang, Candra Ramadhani Amin, menjelaskan bahwa kondisi ini membuat warga harus berjalan lebih dari tiga kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih.
Baca juga: Pak Yes Dampingi Penyerahan Bantuan Rumah bagi Korban Kebakaran di Sukomulyo
"Untuk kategori kritis ada 77 desa di 10 kecamatan. Selain itu, ada 6 desa di 2 kecamatan yang masuk kategori langka, dan 12 desa di 3 kecamatan masuk kategori langka terbatas," jelas Candra pada Rabu (27/8/2025).
Baca Juga : Cabang Dinas Pendidikan Sampang Jamin Pelayanan Pembelajaran di Sekolah MaksimalSebagai langkah penanganan darurat, BPBD Sampang telah mengajukan permohonan anggaran sebesar Rp150 juta kepada pemerintah daerah. Anggaran ini rencananya akan digunakan untuk operasi dropping air, sebuah langkah yang dianggap sangat mendesak untuk membantu warga yang kesulitan.
Baca juga: Jelang Tahun Baru 2026, Arus Penyeberangan Kalianget Mulai Ramai
"Dropping air sangat penting dilakukan, karena masyarakat benar-benar kesulitan," terang Candra.
Baca juga: Tabrakan Dua Motor di Kedungdung Sampang, Pengendara Lansia Tewas di Lokasi
Ia juga mengimbau warga untuk tetap mengoptimalkan sumber air yang ada sambil menunggu bantuan distribusi.
Baca Juga : Tinjau Program PKK, Arumi Bachsin Ajak PKK Sampang Bersinergi dengan OPDDengan status siaga darurat kekeringan, BPBD Sampang berharap krisis air bersih ini dapat segera teratasi, terutama bagi puluhan ribu jiwa yang tinggal di 77 desa yang masuk kategori kritis. (yud)
Editor : fadil