KLIKJATIM.Com | Jember – Pemerintah Kabupaten Jember bersama maskapai baru Fly Jaya resmi membuka kembali penerbangan komersial rute Jember–Jakarta melalui Bandara Notohadinegoro. Soft launching dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan ke-80, Minggu (17/8/2025).
Bupati Jember Muhammad Fawait menjelaskan, harga tiket penerbangan Jember–Jakarta ditetapkan Rp1,3 juta hingga Rp1,5 juta. Menurutnya, harga tersebut masih lebih murah dibandingkan tiket dari bandara sekitar Jember menuju Jakarta.
Baca juga: Seorang Ibu di Jember Tewas Dipukul Anak Kandung dengan Alat Vulkanisir Tambal Ban
“Banyak yang mengira ATR lebih mahal, tapi insyaallah justru bisa lebih murah. Tidak seperti kabar-kabar di luar sana,” kata Fawait saat acara soft launching.
Untuk tahap awal, penerbangan reguler Jember–Jakarta dijadwalkan dua kali seminggu, yakni setiap Senin dan Rabu. Armada yang digunakan adalah pesawat ATR 72-500 dengan waktu tempuh sekitar 2 jam 10 menit menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Fawait optimistis jadwal penerbangan bisa ditambah seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat. Ia juga membuka peluang adanya subsidi tiket demi meringankan beban warga. “Kalau memang dibutuhkan, kita kaji kemungkinan subsidi,” ujarnya.
Saat ini, tiket hanya tersedia secara luring di Bandara Notohadinegoro maupun Bandara Halim Perdanakusuma. Pemesanan daring dijadwalkan dibuka pekan depan melalui media sosial dan WhatsApp, sedangkan pembelian lewat e-commerce ditargetkan bisa berjalan mulai September.
Menurut Fawait, trayek Jember–Jakarta diprioritaskan karena jalur ini vital untuk bisnis, pemerintahan, pendidikan, dan wisata. Ia menegaskan, ke depan pihaknya berkomitmen membuka penerbangan ke daerah lain.
“Penerbangan ini bukan sementara. Justru akan kita tingkatkan dengan rute ke bandara lain di Indonesia,” tegasnya.
Adapun Fly Jaya merupakan maskapai baru milik PT Surya Mataram Nusantara yang berdiri pada Juli 2024. Maskapai ini fokus melayani penerbangan domestik jarak pendek menggunakan pesawat ATR dengan misi memperluas akses transportasi udara di daerah.
Baca juga: Naikkan Level Pelayanan Pasien, RS di Jember Disorot Soal Klaim JKN
Reaktivasi Bandara Notohadinegoro, lanjut Fawait, bukan hanya soal membuka jalur udara, tetapi juga strategi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Dengan penerbangan ini, investor dan wisatawan akan lebih mudah datang ke Jember. Ekonomi akan bergerak, lapangan kerja terbuka, pengangguran dan kemiskinan bisa ditekan,” tandasnya. (qom)
Editor : Muhammad Hatta