Wamentan RI Tegaskan Larangan Impor Pangan, Petani Jember Minta Pemerintah Cermati Kebutuhan Gula Nasional

klikjatim.com
Wamentan Sudaryono saat bertemu hadapan para petani tebu dan kopi di Aula Arum Sabil City Forest, Kamis (10/7/2025) malam.

KLIKJATIM.Com | Jember – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono, menegaskan komitmen pemerintah untuk menghentikan impor sejumlah komoditas pangan, termasuk gula konsumsi, jagung, dan garam konsumsi. Pernyataan ini disampaikan Sudaryono saat kunjungan kerjanya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada 10-11 Juli 2025.

"Tidak boleh impor gas, tidak boleh impor jagung, tidak boleh impor gula konsumsi, dan tidak boleh impor garam konsumsi,” ujar Sudaryono di hadapan para petani tebu dan kopi di Aula Arum Sabil City Forest pada Kamis (10/7/2025) malam.

Baca juga: Seorang Ibu di Jember Tewas Dipukul Anak Kandung dengan Alat Vulkanisir Tambal Ban

Dalam kunjungannya, Wamentan yang juga kader Gerindra ini berkesempatan menghadiri panen raya, sarasehan petani, serta berdialog dengan penyuluh lapang dan kelompok tani. Menurutnya, kini adalah momentum tepat bagi petani untuk menyuarakan aspirasi mereka. Ia menekankan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah lama memperjuangkan kepentingan petani, bahkan sebelum menjabat sebagai kepala negara.

Baca Juga : Wujudkan Swasembada Pangan, Wamentan RI Paparkan Strategi Komprehensif di Jember

"Aspirasi itu paling cepat kalau yang membawa jadi pemimpin. Tidak perlu lagi teriak-teriak, karena yang memimpinlah yang tahu aspirasi. Presiden Prabowo menjabat sebagai ketua HKTI 10 tahun, selalu ingatkan untuk tidak boleh impor beras, gula, dan sering teriak ungkapkan aspirasi. Karena itulah namanya keputusan politik. Karena aspirasi yang dibawa tidak pernah didengar. Sehingga lewat aspirasi, dijadikan pemimpin," imbuhnya.

Di tengah semangat swasembada pangan ini, petani dan tokoh pertanian di Jember mengingatkan pemerintah agar lebih cermat dalam melihat kebutuhan gula nasional.

Ketua DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Timur, Arum Sabil, mengungkapkan bahwa luas areal produksi tebu nasional saat ini masih jauh dari target.

Baca Juga :;Keponakan 12 Tahun Diduga Jadi Korban Rudapaksa Paman Kandung Selama 3 Tahun di Jember

"Targetnya 700 ribu hektare, tapi realisasinya baru 520 ribu hektare. Di Jawa Timur 240 ribu hektare,” jelas Arum.

Meskipun demikian, Arum menyebut bahwa produktivitas lahan cukup tinggi, bahkan bisa mencapai 100 ton per hektare dengan rendemen 11 persen.

Baca juga: Kuliner Sehat Kue Siffon, Oleh-Oleh Khas Baru Jember yang Diklaim Rendah Lemak dan Aman untuk Penderita Kolesterol

"Produksi gula nasional 2,4 juta ton, kebutuhan di Jawa Timur hanya 281 ribu ton. Artinya ada surplus satu juta ton di Jatim,” urainya.

Arum juga mengingatkan bahwa impor gula kerap dilandasi alasan kebutuhan nasional, padahal menurut perhitungan berdasarkan data WHO, kebutuhan gula per orang hanya 25 gram per hari atau sekitar 9 kg per tahun.

“Dengan penduduk 280 juta jiwa, produksi dalam negeri sebenarnya sudah hampir mencukupi. Jangan sampai alasan kebutuhan digunakan untuk melegitimasi impor,” tegasnya, seraya menyinggung kejayaan gula Indonesia pada tahun 1930 di mana dengan 200 ribu hektare tebu, Indonesia mampu memproduksi hampir 3 juta ton dan menjadi pengekspor terbesar kedua setelah Kuba.

Baca Juga : Perkuat Tata Kelola Industri Gula, PT SGN Teken Kerja Sama dengan Kejati Jatim

Sementara itu, Bupati Jember, Muhammad Fawait, berharap sektor pertanian tebu dapat menjadi solusi untuk mengentaskan kemiskinan di wilayahnya. Ia mendorong agar Koperasi Merah Putih dilibatkan dalam pengelolaan lahan tebu milik PTPN.

Baca juga: Naikkan Level Pelayanan Pasien, RS di Jember Disorot Soal Klaim JKN

“Selama ini banyak orang miskin tinggal di pinggir kebun karena tidak punya akses lahan. Kami ingin koperasi rakyat diberi kemudahan menyewa lahan agar bisa dikelola untuk kesejahteraan petani, bukan hanya disewa oleh pemain besar,” ujar Fawait.

Fawait juga menyoroti tingginya angka kemiskinan ekstrem di Jember, yang merupakan tertinggi di Jawa Timur. Oleh karena itu, ia meminta dukungan lebih dari pemerintah pusat. “Saya berharap Pak Wamen jangan pulang ke Jakarta sebelum memberikan program-program yang banyak untuk Jember,” pintanya.

Baca Juga : Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Jagung di Lamongan

Dalam kunjungan tersebut, Wamen Pertanian RI Sudaryono berkegiatan bersama Anggota DPR RI Kawendra, dan juga tampak ikut dalam rombongan, Ketua DPRD Jember Ahmad Halim. (yud) 

Editor : Muhammad Hatta

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru