KLIKJATIM.Com | Pasuruan - Aktivitas prostitusi terselubung di kawasan Tretes, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan tetap beroperasi di tengah mewabahnya virus corona atau coronavirus disease 2019 (covid-19). Bahkan para pelaku bisnis lendir ini mengubah strategi jam mangkal PSK-nya (Pekerja Seks Komersial).
Dari penelusuran klikjatim.com, sebagian besar fasilitas tempat hiburan malam di wilayah setempat tetap buka. Terutama aktivitas bisnis esek-esek.
Baca juga: Pemkab Bangkalan Bangun Sekolah Berpikir Kritis Lewat Program Pelatihan Deep Learning
Siti (nama samaran), seorang PSK di kawasan Watuadem mengakui bahwa dirinya hingga saat ini masih menerima tamu. Padahal wanita dua anak ini sejatinya juga mengetahui terkait imbauan pemerintah, agar tetap di rumah untuk menjaga jarak sesuai anjuran social distancing dan physical distancing.
[irp]
"Yo opo mane mas (ya bagaimana lagi) setiap hari kita butuh makan. Kalau tidak kerja, makan apa," imbuhnya.
Menurutnya, hal serupa juga dilakukan oleh teman-teman yang lain seprofesi. "Biasanya kita mangkal malam hari dalam wisma, tapi sekarang diubah siang hari. Itu pun diam-diam," lanjutnya.
Baca juga: Perluas Jangkauan Penerima Manfaat, Dapur MBG Yayasan Barisan Garuda Muda di Sreseh Resmi Diresmikan
Sementara itu, Kapolsek Prigen, AKP Slamet Wahyudi menegaskan, pihaknya sudah mengimbau semua pemilik villa dan tempat hiburan malam agar berhenti beroperasi dulu. "Masyarakat sudah kami datangi dan diimbau untuk tidak berkumpul karena mewabahnya virus corona," kata Kapolsek.
Tidak hanya itu. Pihaknya juga mengirim surat edaran kepada para pelaku hiburan malam di kawasan setempat.
[irp]
Baca juga: Perdana, Pemkab Lamongan Integrasikan Dua Program Nasional: KDMP Suplai Kebutuhan Program MBG
"Kami minta kepada pengusaha tempat hiburan malam agar menutup sementara usaha mereka, sambil menunggu perkembangan informasi dari pemerintah," tegasnya.
Perlu diketahui untuk update data kasus covid-19 di Kabupaten Pasuruan pada Jumat (3/4/2020) hingga pukul 17.00 Wib, jumlah total orang dalam pemantauan (ODP) bertambah menjadi 16 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 24 orang, dan Positif 0. (dik/roh)
Editor : Redaksi