KLIKJATIM. Com | Jember : Rumah pribadi Bupati Hendy Siswanto tergenang banjir setinggi 2 meter. Banjir disebabkan sungai Jompo meluap akibat diguyur hujan deras sejak siang hari. Rumah Hendy yang terdiri atas dua lantai berada di di Jalan Sultan Agung, Lingkungan Kampung Ledok, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates.
Halimah (50) warga yang tinggal di dekat rumah Bupati Hendy mengatakan banjir luapan suangai Jompo mulai masuk rumah sekitar pukul 18.00. Setelah itu debit air makin tinggi hingga membuat rumahnya terendam. Sebelum banjir, kata Halimah hujan deras mengguyur pemukiman itu.
Baca juga: Banjir Mulai Surut, BPBD Sampang Imbau Warga Tetap Waspada Potensi Banjir Susulan
"Dari siang sudah tahu jika debit air di sungai Jompo terus meningkat," terangnya.
Selain debit air yang terus meninggi, kondisi itu diperparah lantaran alat early warning system (EWS) yang dipasang tak berfungsi. "Dulu dipasang alat itu (EWS) yang bunyi kalau banjir. Ini tapi tidak ada suara. Tiba-tiba air sudah tinggi," terangnya.
Menurut Halimah, banjir tahun ini merupakan yang terparah jika dibandingkan tahun sebelumnya. Selain menggenangi rumah warga, terjangan banjir juga membuat dinding rumah warga jebol. Rumah itu diketahui milik Slamet Hariyono.
Baca juga: Banjir Kepung Sejumlah Titik di Sampang, BPBD Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem
"Tiba-tiba dinding jebol hingga air cepat masuk rumah. Saya dan keluarga tak sempat menyelamatkan barang apapun. Kami memilih mengungsi di tempat yang aman," katanya.
Slamet menjelaskan dinding yang jebol itu merupakan ruangan kamar utama berukuran kurang lebih 2x4 meter, dan tempat belajar anak-anaknya. “Barang-barang, buku, dan kasur tempat anak saya belajar hancur semua hilang, ini sekarang masih bersih-bersih,” ungkapnya.
Baca juga: PLN Pulihkan Listrik Pasca-Bencana di Bali, 90 Ribu Pelanggan Kembali Beraktivitas Normal
Sementara itu, Kepala BPBD Jember Sigit Akbari membenarkan jika EWS memang tak perfungsi. "Mungkin ada putusnya kabel. Tapi tadi dari hulu Kali Jompo, air sungai deras dan keruh. Juga sudah ada peringatan peningkatan debit air,” jelasnya.
Sigit mengatakan sudah menginstruksikan untuk mengurangi debit air di rumah Bupati dengan menggunakan alat alkon untuk menyedot air. (Hatta/fat)
Editor : Fatih