Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Jatim Nihil Pasien, Begini Pesan Khofifah

klikjatim.com
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa

KLIKJATIM.Com | Surabaya - Rumah Sakit Darurat Lapangan (RSDL) Indrapura Surabaya per 30 September 2021 sudah berhasil turun hingga nol persen alias nihil pasien terpapar Covid-19. Capaian ini sekaligus memecah telur selama pandemi Covid-19.

[irp]

Baca juga: Perdana, Pemkab Lamongan Integrasikan Dua Program Nasional: KDMP Suplai Kebutuhan Program MBG

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa capaian ini patut disyukuri bersama. Kendati demikian, ia tetap meminta seluruh elemen masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan (prokes).

"Alhamdulillah, dari data yang dilansir dari RS Online per 30 September 2021, 67 persen RS Rujukan ICU-nya nol pasien, 31 persen RS Rujukan Ruang Isolasi Covid-19 juga nol  pasien termasuk di dalamnya juga ada RS Lapangan Indrapura," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (1/10/2021).

Khofifah memaparkan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) terus mengalami penurunan di Jatim. Penurunan itu terjadi pada BOR Isolasi, ICU pada RS, maupun BOR pada RS Lapangan.

BOR ICU dan Isolasi di sejumlah RS Rujukan Covid-19, kata Khofifah, juga mengalami penurunan bahkan sudah mencapai 0 pasien. Sebagai informasi, jumlah total RS Rujukan Covid-19 di Jatim mencapai 164 RS.

Baca juga: Dies Natalis Politeknik Negeri Madura, Bupati Sampang Berharap Cetak Lulusan yang Berkontribusi Terhadap Bangsa

Sebelumnya, BOR Isolasi pada periode 15 Juli-27 September 2021 menurun dari 81 persen menjadi 6 persen atau terjadi penurunan sebesar 75 persen. BOR ICU menurun dari 78 persen menjadi 11 persen atau turunnya sebanyak 67 persen. Sementara BOR RS Lapangan juga mengalami penurunan dari 74 persen menjadi 5 persen atau turun 69 persen.

Khofifah menjelaskan, terjadinya penurunan atau pelandaian BOR yang signifikan ini tentunya menjadi kabar baik. Apalagi, di Jatim penurunan tak hanya BOR Isolasi, tetapi juga ICU dan RS Lapangan. Sebab, sesuai standar dari WHO BOR minimal 60 persen.

"Meski BOR kita berada di bawah standar yang ditetapkan WHO, namun saya mohon tetap waspada dan diikuti dengan disiplin protokol kesehatan (prokes) serta percepatan vaksinasi," pintanya.

Baca juga: Harmoni Budaya di Balongpanggang, Sedekah Bumi Desa Tenggor Diwarnai Arak-arakan Piala dan Ludruk Budhi Wijaya

"Terima kasih atas semua kerja keras, kekompakan dan doa terbaik untuk kita semua. Kita terus berikhtiar dan berdoa agar kondisi Covid-19 di Jatim makin terkendali, dan makin melandai. Sekali lagi Mari kuatkan disiplin prokes dan percepat vaksinasi. Tetap pakai masker, jaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, hindari kerumunan. Jangan lengah, jangan kendor," pungkasnya. (bro)

Editor : Redaksi

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru