KLIKJATIM.Com | Gresik — Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengajak kalangan akademisi untuk menciptakan alat yang bisa memproduksi oksigen. Peneliti baik dosen maupun mahasiswa fakultas teknik diharapkan bisa membantu upaya pemerintah dalam memenuhi ketersediaan oksigen di masa pandemi ini.
[irp]
Baca juga: Hari Pahlawan, Bupati Gresik Serahkan 3.022 SK PPPK
Hal itu disampaikan Muhajir Efendi saat berkunjung ke gudang Farmasi Dinkes Gresik Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo Gresik, Selasa (13/7/2021). Menteri hadir bersama Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak beserta rombongan Forkopimda Gresik memastikan distribusi obat dari pabrik kepada konsumen khususnya yang menjalani IsoMan butuh diamati dengan baik.
Muhajir mengaku prihatin dan menjadi perhatian masyarakat dengan kelangkaan obat ini. Namun di Kabupaten Gresik untuk obat antibiotik sangat siap untuk disebarkan ke masyarakat yang membutuhkan. “Selanjutnya, kita optimalkan suplai oksigen pabrik-pabrik oksigen di Gresik, dan RS Lapangan di Stadion Gejos Gresik,” ujar mantan Rektor Universitas Muhamadiyah Malang ini.
Muhadjir mengajak kepada Wagub Jatim, dan Bupati Gresik untuk bisa merekrut akademisi fakultas teknik untuk bisa produksi oksigen. “Agar bisa memproduksi oksigen konsentrator untuk mengurangi beban kebutuhan oksigen. Disini ada perguruan hebat, dan bisa menciptakan alat hebat ini, untuk antisipasi kekurangan oksigen,” jelasnya.
Sehingga jelas masyarakat IsoMan yang membutuhkan oksigen bisa terpenuhi. “Maka dari itu kami himbau kepada masyarakat yang sudah belanja tabung untuk sedekah jika sudah selesaikan.
Baca juga: Wagub Jatim Ajak Masyarakat Bergerak Bersama Eliminasi TBC Lewat Kampanye TOSS TBC 2025
Atau belum terpakai, supaya dipinjamkan sehingga kekurangan oksigen bisa teratasi. Dan jika kosong segera kembalikan ke agen atau distributor,” pungkasnya.
Wagub Jatim Emil Elsitianto Dardak mengatakan Meski dalam perjalanannya ada kendala kelangkaan jenis obat beserta distribusinya dapat diatasi oleh pemerintah dengan baik. Memang benar ada beberapa kelangkaan obat, yang itu memang impor, di pasar internasional pun juga sulit, seperti obat Actemra.
Bahkan di Dinas Kesehatan Provinsi Jatim hanya memiliki empat paket,” ungkapnya didampingi Wagub Emil Elestianto Dardak, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Kadinkes Gresik drg Saifudin Ghozali.
Baca juga: DPRD Gresik Desak Pemkab Segera Isi Jabatan Kosong di Sejumlah OPD
"Terkait ventilator ada arahan dari Menteri Kesehatan untuk mengkonversi 40 �ri kapasitas rumah sakit menjadi perawatan Covid-19. Untuk ICU pasien isolasi negatif ditambah sarana prasarana beserta Nakes, ada rencana suprot sarpas dari menteri kesehatan,” katanya. (rtn)
Editor : Redaksi