KLIKJATIM.Com | Jember—Bupati Jember Hendy Siswanto meminta masyarakat tetap tenang atas ketersediaan beras. Dia memastikan ketersediaan beras di Jember aman, begitu juga harga gabah ke depan dijamin tetap stabil.
[irp]
Baca juga: Tegakkan Integritas, Anggota Polres Sampang Diberhentikan Karena Desersi
"Alhamdulillah, berdasarkan rapat koordinasi hari ini stok beras aman dan akan kami bentuk struktur agar lumbung beras bertahan terus," kata Bupati Jember Hendy Siswanto usai rapat koordinasi dengan Bank Indonesia dan Bulog di Pendapa Wahyawibawagraha Jember, Jawa Timur, Jumat.
Selama Januari hingga April 2021, Kabupaten Jember mencatat produksi padi sebesar 377.453 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 217.869 ton beras, sehingga surplus sebesar 138.089 ton beras.
"Kami berharap petani tidak lagi menjual gabah saja, tetapi sudah waktunya menjual beras, sehingga Pemkab Jember akan hadir memberikan edukasi terkait tujuan itu," tuturnya.
Ia mengatakan pihaknya mendiskusikan bersama bagaimana petani bisa bertani dengan biaya terjangkau dan menjual berasnya dengan harga yang menguntungkan bagi petani, sehingga Pemkab Jember akan bentuk tim khusus untuk tujuan itu.
Baca juga: Pelindo Terminal Petikemas Dukung Peningkatan Ekonomi Pesisir Ambon Melalui Budidaya Lobster
"Kami akan membentuk tim khusus yang akan bekerja untuk memberikan kepastian harga bagi petani dan memastikan kualitas beras yang dihasilkannya," katanya.
Hendy berharap Kabupaten Jember bisa menjadi lumbung beras nasional karena hampir tiap tahun selalu surplus, sehingga tim khusus yang akan dibentuk bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan lumbung berasnya terus bertahan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember Hestu Wibowo mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan Bank Indonesia lain terkait dengan surplus beras di Kabupaten Jember.
Baca juga: BPN Jatim Canangkan Gemapatas Serentak, Targetkan 1,8 Juta Batas Tanah Menuju Jawa Timur Lengkap
"Perlu ada kerja sama dengan daerah lain terutama terkait gabah atau beras, sehingga dapat menjaga kestabilan harga karena beras Jember yang melimpah dapat diserap oleh daerah lain yang kekurangan," katanya.
Menurutnya produk pangan yang surplus di Jember dapat dikerjasamakan dengan daerah lainnya seperti beras, sehingga saat panen raya harga gabah di tingkat petani tidak anjlok," ujarnya. (*)
Editor : Abdus Syukur