KLIKJATIM.Com | Surabaya - Untuk membantu pembiayaan kepemilikan rumah di Jawa Timur, Bank Syariah Indonesia menggandeng DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur. Kerja sama ini ditandatangani Ketua DPD REI Jawa Timur, Soesilo Efendy dan Regional CEO BSI Region IX Surabaya, Ali Muafa di kantor BSI Region IX Surabaya, Jumat (16/4/2021).
Baca juga: Gila, Suami di Surabaya Tega Jual Istri Seharga Rp 500 Ribu
Regional CEO BSI Region IX Surabaya, Ali Muafa usai penandatanganan menjelaskan, kerja sama ini untuk mendorong pembiayaan syariah untuk produk properti yang dikembangkan developer di Jawa Timur. Potensi pasar untuk pembiayaan properti di Jatim cukup besar, dan meski saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19, namun dia melihat permintaan untuk pengajuan pembiayaan rumah terus bertumbuh.
"Kami berharap dengan kerja sama ini bisa memberikan kontribusi terhadap pasar properti di Jatim. Kami optimis karena saat ini rate yang BSI tawarkan untuk pembiayaan rumah ekuivalen 4-5 persen atau efektif di angka 9 persen per tahun. Kami berupaya untuk memberikan yang terbaik sesuai dengan tagline BSI yakni bank syariah tidak mahal," katanya.
Disebutkan, portofolio pembiayaan untuk produk Griya Hasanah di BSI Region IX saat ini sebesar Rp 5,6 triliun. Angka ini menyumbang sekitar 60 persen dari total portofolio pembiayaan konsumer BSI. "Target kami hingga akhir tahun ini pembiayaan Griya Hasanah bisa bertumbuh 10-15 persen," ujarnya.
Selain pembiayaan Griya Hasanah, BSI juga memiliki produk pembiayaan untuk otomotif, Intra Guna, Cicilan Emas, hingga untuk pembiayaan modal kerja. BSI Region IX Surabaya saat ini memiliki 206 outlet, dimana sebanyak 158 outlet berada di Jawa Timur. "Artinya jaringan kita sudah menyebar di kabupaten dan kota di Jawa Timur. Dengan kerja sama ini akan kami genjot yakni dengan pricing yang kompetitif dan layanan yang maksimal," ujarnya
Baca juga: TTL Berbagi Kebahagiaan Ramadhan bersama 141 Anak Yatim
Di tempat yang sama Ketua DPD REI Jawa Timur, Soesilo Efendy mengatakan, dengan dilakukannya kerja sama dengan BS tersebut akan memberi alernatif bagi pengembang maupun konsumen dalam memilih pembiayaan khususnya produk properti.
"Selama ini untuk pembelian properti sendiri sekitar 80 persen dilakukan melalui KPR. Artinya potensinya sangat besar. Kami berharap langkah awal ini bisa segera diwujudkan dengan akad-akad pembiayaan di proyek-proyek yang dikembangkan anggota REI Jatim," kata Soesilo Efendy.
Dikatakannya, saat ini DPD REI Jatim memiliki 358 anggota yang terbagi dalam 9 komisariat, dimana mereka memiliki sekitar 3000 titik proyek yang tersebar di sejumlah daerah di Jatim. "Bagi pengembang, ini merupakan kesempatan baik untuk mendorong penjualan produk properti, sementara bagi BSI tentu ini akan menjadi pasar yang besar untuk pengembangan portofolio pembiayaan," ujar Soesilo.
Dia menambahkan, selama ini pasar pembiayaan syariah untuk produk properti sekitar 10 persen. Angka itu diyakini akan terus meningkat seiring kian diliriknya skema pembiayaan syariah di masyarakat. DPD REI Jatim sendiri menargetkan bisa membangun sebanyak 19.000 unit rumah subsidi, dan hingga saat ini sudah terealisasi sebanyak 8.000 unit. (ris)
Editor : Much Taufiqurachman Wahyudi