KLIKJATIM.Com | Gresik – Warga bantaran Sungai Bengawan Solo digegerkan dengan kematian Sholikhan (31). Pria asal Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik itu tewas tenggelam, setelah melihat perahu diduga peninggalan Belanda yang berada di kawasan Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, Senin (14/10/2019).
Kejadian tragis ini terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu korban nekat menyeberangi sungai dengan cara berenang.
Baca juga: PT Smelting Gelar Aksi Donor Darah, 150 Karyawan Antusias Berpartisipasi
Sholikhan mulai berenang dari sisi Desa Karangcangkring, Kecamatan Dukun, Gresik menuju sisi Desa Mertani. Awalnya berhasil tiba di lokasi dan melihat perahu besi yang konon zaman Belanda tersebut.
[irp]
Usai itu, korban kembali ke arah sisi Desa Karangcangkring dengan berenang lagi. Namun sesampainya di tengah-tengah Sungai Bengawan Solo, diduga korban mengalami kram dan kelelahan. Sontak korban tenggelam dan tidak dapat diselamatkan.
Baca juga: Tak Masuk Akal! Kasur dan Dipan Dibuang ke Selokan di Tengah Kota Gresik
Muslimun (34), saksi mata warga Desa Karangcangkring yang melihat peristiwa itu berusaha menolong korban. Tetapi upayanya gagal dan akhirnya berteriak meminta bantuan warga di sekitar.
Beberapa warga berdatangan menolong korban. Jasad korban pun dievakuasi dari sungai menggunakan perahu dan dibawa ke bantaran sungai.
[irp]
Baca juga: Penghuni Icon Apartemen Kembali Tandatangani AJB SHMSRS
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Dukun, AKP Mustaji membenarkan peristiwa orang tenggelam di Bengawan Solo tersebut. Dari keterangan saksi dan hasil Et Repertum, insiden ini murni kecelakaan yang diakibatkan korban sendiri serta tidak ada bekas penganiayaan maupun kekerasan.
"Keluarga sudah ikhlas menerimanya sebagai musibah dan tidak menghendaki jasad korban untuk diotopsi. Dari pihak keluarga juga membuat surat pernyataan," pungkas Kapolsek, dengan didampingi Kanit Reskrim Polsek Dukun, Bripka Reza. (iz/bro)
Editor : Redaksi