Ingin Gairahkan Kembali Ekonomi di Jatim, Pemerintah Diminta Percepat Realisasi Belanja

klikjatim.com
Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto. (ist)

KLIKJATIM.Com | Gresik - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur (Jatim) mendesak agar pemerintah melakukan percepatan realisasi belanja pemerintah. Tujuannya untuk membuat perekonomian di tahun 2021 ini bisa kembali bergairah, setelah kinerja ekonomi Jatim pada tahun 2020 kemarin terkontraksi sebesar -2,39 persen akibat pandemi Covid-19.

[irp]

Baca juga: Gubernur Khofifah Kagumi Pesona Bunga Desember, Flora Langka Kebanggaan Bondowoso Mekar Lebih Semarak

"Kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM hingga sekarang masih berlangsung dan ini menjadi persoalan. Agar kinerja di awal tahun 2021 bisa kembali bergairah, maka yang harus dilakukan adalah percepatan realisasi belanja pemerintah. Kalau biasanya belanja pemerintah baru dilakukan di bulan ke-4 atau April, maka di tahun ini proses tender harus dilakukan di bulan ini. Sehingga bulan Maret sudah bisa dimulai proses pengerjaan proyek," papar Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto di Surabaya seperti dikutip bangsaonline.com, Jumat (5/2/2021).

Menurutnya, percepatan belanja pemerintah menjadi salah satu langkah yang harus segera dilakukan, sehingga daya beli tetap bisa terjaga. Dan upaya untuk menggenjot di sektor lain juga masih belum bisa dilakukan dengan maksimal, karena ada kebijakan PPKM.

"Sektor konstruksi ini kan 100 persen tidak terpengaruh PPKM dan termasuk padat karya. Jika sektor ini bisa bergerak lebih cepat, maka daya beli masyarakat bisa terdongkrak. Apalagi di bulan Desember 2020 kemarin pemerintah sudah melakukan pemetaan proyek prioritas dan DPRD Jatim juga sudah menyetujui upaya percepatan belanja pemerintah guna pemulihan ekonomi pasca-Covid-19," terangnya.

Di sisi lain ada beberapa sektor yang masih perlu dukungan agar bisa bertahan. Salah satunya di sektor pariwisata, hotel, dan restoran. Pasalnya di sektor-setor itu sampai saat ini masih belum bisa bergerak. Bahkan okupansi hotel di Jatim rata-rata hanya mencapai 10 persen.

Baca juga: Jadi Keynote Speaker Seminar 2nd ICEBEMA 2025, Wagub Emil Paparkan Keunggulan dan Kemajuan Ekonomi Jawa Timur

"Untuk itu, Kadin Jatim berharap pemerintah daerah setempat memberikan stimulus berupa keringanan pajak sepanjang tahun ini. Kalau bisa ya ditiadakan dahulu di tahun ini, karena mereka sangat kelimpungan," tuturnya.

Selanjutnya, upaya ini diharapkan bisa membantu para pengusaha pariwisata dalam mempertahankan bisnis dan tidak sampai ada pemutusan hubungan kerja (PHK) lagi.

Dalam kesempatan ini Adik juga menyoroti tentang kelangkaan kontainer, yang hingga kini masih dirasakan para eksportir. Akibat kelangkaan kontainer yang terjadi, tentu akan mempengaruhi kenaikan biaya pengiriman berkali lipat.

Baca juga: Raih Penghargaan Penyuluhan Kehutanan Terbaik I Nasional, Khofifah Apresiasi Komitmen Penyuluhan Kehutanan Provinsi Jawa Timur

"Ini juga yang menjadi salah satu penyebab ekspor kita di triwulan IV 2020 kemarin mengalami penurunan. Kontainer langka dan biayanya menjadi sangat mahal. Kadin berharap pemerintah bisa memberikan solusi yang terbaik agar kinerja ekspor bisa kembali naik," jelasnya.

Berkaitan dengan kinerja ekonomi di awal tahun ini, Adik menilai masih sangat berat. Sebab realisasi kinerja ekonomi tahun 2020 juga minus 2,39 persen dan kondisi awal tahun yang masih diberlakukan kebijakan PPKM. Sehingga dia memperkirakan, ekonomi di awal 2021 masih akan mengalami kontraksi sekitar 1 persen. (nul)

Editor : Redaksi

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru