Guguran Awan Panas Menyembur, BPBD Lumajang Harap Radius 2 Km Puncak Semeru Steril

Reporter : Wahyudi
Gunung Semeru saat menyemburkan awan panas. (ist)

KLIKJATIM.Com I Lumajang - Meningkatnya aktivitas Gunung Semeru membuat Badan Penanggulalngan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang meminta warga tidak berada di area radius dua kilometer kawah atau puncak Gunung Semeru. Hal ini menyusul gunung terus meluncurkan Awan Panas Guguran (APG) dengan jarak luncur sejauh dua kilometer ke arah aliran Sungai Besuk Kobokan, Selasa (2/2/2021).

[irp]

Baca juga: Jelang Nataru 2026, Pemkab Lamongan Gelar HLM untuk Perkuat Sinergi Pengendalian Inflasi

Kepala Bidang Kedaruratan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang mengatakan telah memasang spanduk peringatan, seperti yang terpasang di Desa Besuk Koboan, yang intinya area tersebut terlarang untuk aktivitas warga.

“Pemerintah lakukan larangan karena punya potensi mengancam keselamatan masyarakat, diharapkan tulisan yang terpasang ditaati,” terangnya saat di lokasi pemantauan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Besuk Koboan, Selasa (02/02/2021).

Upaya pemerintah, selain melakukan skat lokasi bahaya, juga melakukan pengerukan alur air. Itu dilakukan guna mewaspadai material vulkanik yang masih berada di puncak turun meluber ke perkampungan penduduk. “Ini supaya masyarakat tidak terdampak,” ucap Joko Sambang.

Ditambahkan, hari pertama APG yang terjadi pagi pukul 06:35 WIB, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD diterjunkan untuk memastikan wilayah terdampak, sementara hasil yang disampaikan laporan di lapangan akibat asap pekat yang mengarah ke utara ada enam desa terdampak.

Baca juga: Pemkab Bangkalan Bangun Sekolah Berpikir Kritis Lewat Program Pelatihan Deep Learning

“Enam desa itu adalah Desa Tambahrejo, Desa Tumpeng, Desa Kelapa Sawit, Desa Penanggal, Desa Pasruhambe dan Desa Sumbermujur,” ujarnya.

Pihaknya meminta masyarakat yang ada bertempat tinggal atau beraktivitas untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengenali tanda-tanda alam.“Kami mohon masyarakat tidak beraktivitas di DAS atau lembah Semeru, tingkatkan kewaspadaan, karena ancaman Semeru masih tinggi,” jelas Joko Sambang.

Wakil Komandan TRC BPBD Lumajang Peltu (Pur) TNI-AD Sugiono bersama anggotanya terus melakukan pemantauan di luar garis bahaya, untuk memastikan tidak ada masyarakat yang beraktivitas di area bahaya Semeru.

Baca juga: Perluas Jangkauan Penerima Manfaat, Dapur MBG Yayasan Barisan Garuda Muda di Sreseh Resmi Diresmikan

“Kami memantau dan melakukan sosialisasi agar tidak ada masyarakat yang nekat beraktivitas di area merah atau bahaya,” pungkasnya. (bro)

Editor : Wahyudi

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru