Ditemani Putranya, Gubernur Khofifah Gunakan Hak Pilih di TPS 25 Jemursari Surabaya

klikjatim.com
Gubernur mendatangi TPS 25 Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Surabaya dengan berjalan kaki dari kediamannya dengan ditemani putranya, Ali Mannagalli.

KLIKJATIM.Com | Surabaya - Dalam pilkada serentak kali ini, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menggunakan hak suaranya untuk Pemilihan Wali Kota Surabaya. Gubernur mendatangi TPS 25 Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Surabaya dengan berjalan kaki dari kediamannya dengan ditemani putranya, Ali Mannagalli.

[irp]

Baca juga: Gila, Suami di Surabaya Tega Jual Istri Seharga Rp 500 Ribu

Di lokasi TPS 25 komplek SMK PGRI Surabaya yang bersebelahan dengan kediaman Khofifah, ini gubernur menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yang ketat. Gubernur datang dengan mengenakan masker lalu mencuci tangan dengan sabun dan diperiksa suhu tubuhnya.

Baca juga: TTL Berbagi Kebahagiaan Ramadhan bersama 141 Anak Yatim

Sebelum mencoblos, Khofifah juga menggunakan sarung tangan plastik yang telah disediakan panitia. Setelah mencoblos, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini diarahkan membuang sarung tangan sekali pakai tersebut ke tempat sampah dan mencuci tangan kembali sebelum kembali ke kediaman.Usai mencoblos, Khofifah berpesan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. Khofifah juga mengingatkan agar masyarakat datang ke TPS dengan menerapkan protokol kesehatan.

Tak hanya itu, Khofifah juga meminta siapapun calon yang terpilih nanti tidak melakukan euforia yang berlebih, karena masih dalam pandemi COVID-19. "Siapapun yang terpilih mohon syukuran dilakukan tidak euforia. Jadi dikhawatirkan syukuran di pendukungnya, RT, RW syukuran," kata Khofifah.

Baca juga: Hadiri Sharing Session di RSUD Dr. Soetomo, Pj. Gubernur Adhy Pesankan Pelayanan Berkualitas dan Sinergitas

Gubernur khawatir syukuran yang dilakukan tanpa menerapkan protokol kesehatan akan menimbulkan klaster baru. Khofifah juga kembali mengingatkan para petugas TPS bisa menerapkan protokol kesehatan ketat sehingga tidak terjadi penularan COVID-19. "Saya khawatir, itu tolong dijaga jangan ada proses yang melonggarkan prokes. Ingat penyebaran COVID-19 ini belum berhenti," tandas Khofifah. (hen)

Editor : Redaksi

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru