Kedatangan Tamu dari Jakarta, Risma Bahas Kesiapan Pilwali Kota Surabaya

klikjatim.com
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat menyambut tamunya dari DPR RI. (ist)

KLIKJATIM.Com | Surabaya - Dalam rangka persiapan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2020 yang digelar pada tanggal 9 desember mendatang, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah kedatangan tamu penting dari Jakarta, Senin (23/11/2020). Rombongan para wakil rakyat di Senayan ke Surabaya ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan, Arif Wibowo.

[irp]

Baca juga: Gubernur Khofifah Kagumi Pesona Bunga Desember, Flora Langka Kebanggaan Bondowoso Mekar Lebih Semarak

Dalam pertemuan ini Risma---sapaan Wali Kota Surabaya---membicarakan terkait kesiapannya menghadapi pemilihan wali (Pilwali) Kota Surabaya. Salah satunya tentang kesiapan Pemkot Surabaya melakukan tes swab secara serentak kepada seluruh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) se Surabaya berdasarkan permintaan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Adapun rencana pelaksanaan tes swab dilakukan sekitar tujuh hari menjelang hari H pencoblosan. "Ini kan untuk keamanan bersama, jadi ya tidak apa-apa. Supaya warga atau pemilih yang datang tidak ragu untuk melakukan pencoblosan,” tutur Risma saat menerima kunjungan kerja (Kunker) Komisi II DPR RI di Ruang Sidang Wali Kota di Komplek Balai Kota Surabaya.

Menurutnya, saat ini puskesmas se Surabaya sudah bisa melakukan swab secara mandiri. Sehingga pelaksanaan tes nanti bisa dilakukan di Puskesmas.

Lebih lanjut terkait kesiapan agenda Pilwali Kota Surabaya, Risma mengaku tidak keberatan jika memang petugas KPPS harus memakai baju hazmat. Dan Pemkot Surabaya akan memberikan Alat Pelindung Diri (APD) itu sesuai kebutuhan.

Baca juga: Jadi Keynote Speaker Seminar 2nd ICEBEMA 2025, Wagub Emil Paparkan Keunggulan dan Kemajuan Ekonomi Jawa Timur

“Monggo (silahkan) bagaimana baiknya. Pagi ini kita dapat baju hazmat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Lalu, jika dibutuhkan tatanan (nampan) untuk menerima e-KTP pemilih, maka akan kami bantu juga tidak apa-apa,” tambahnya.

Apabila ada masyarakat yang masih ragu terkait protokol kesehatan (prokes), Risma pun mempersilahkan mereka untuk membawa peralatan pelindung dari rumah. Misalnya sarung tangan, hand sanitizer atau mungkin pulpen. Sebab dia berharap pada momen lima tahunan ini, tidak ada satu pun warga yang golput atau tidak menggunakan hak pilihnya.

“Karena akan menentukan bagaimana Surabaya lima tahun ke depan. Kalau sampai tidak memilih (golput), maka warga juga akan rugi. Jadi ayo datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS),” tegasnya.

Baca juga: Raih Penghargaan Penyuluhan Kehutanan Terbaik I Nasional, Khofifah Apresiasi Komitmen Penyuluhan Kehutanan Provinsi Jawa Timur

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II, Arif Wibowo mengungkapkan, dari laporan penyelenggara KPU, Bawaslu, serta kejaksaan dan kepolisian secara umum sebenarnya dinilai tidak banyak terjadi persoalan dalam pilkada serentak 2020 ini. Hanya saja, kata Arif, terkait data pemilih masih perlu didiskusikan. “Daftar Pemilih Tetap (DPT) sudah ditetapkan. Nah ini yang segera dikoordinasikan,” urainya.

Pasalnya ada kemungkinan terkait partisipasi pemilih akan mengalami penurunan drastis di masa pandemi Covid-19 ini. “Dari 69 negara saja di wilayah luar Indonesia, hanya dua negara yang meningkat. Itu pun kurang lebih hanya lima persen. Namun begitu, secara umum cenderung menurun,” papar dia.

Sehingga dia mengajak seluruh elemen penyelenggara untuk sama sama bekerja lebih giat lagi, dalam memberikan sosialisasi kepada warga agar menggunakan hak pilihnya. “Maka perlu kerja ekstra keras pada penyelenggara untuk bisa mensosialisasikan dan mendorong pemilih supaya datang ke TPS pada 9 desember mendatang,” pungkasnya. (nul)

Editor : Redaksi

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru