Fitur unggulan berikutnya, Smart Bagging System, dirancang untuk menstabilkan berat produk selama proses pengemasan. Sistem ini bekerja dengan menganalisis data sensor tekanan dan tegangan, memprediksi potensi penyimpangan berat produk, lalu secara otomatis menyesuaikan parameter agar tetap sesuai standar.
Lebih jauh, Smart Bagging Ecosystem juga memperhatikan aspek keselamatan kerja melalui AI Enhanced Monitoring System dan Smart Robo Safety. Teknologi ini mampu mendeteksi kepatuhan operator, pekerja bongkar muat, dan pengemudi dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), serta memberikan peringatan bila ditemukan pelanggaran.
Dengan dukungan teknologi tersebut, sistem pengantongan Petrokimia Gresik kini mampu menangani kapasitas besar hingga 6,44 juta ton per tahun, mencakup produk pupuk bersubsidi, nonsubsidi, dan produk non pupuk.
“Smart Bagging Ecosystem merupakan bentuk nyata adaptasi Petrokimia Gresik dalam menghadapi era industri 5.0,” pungkas Daconi.
Sebagai informasi, Indonesia Logistics Awards (ILA) merupakan ajang penghargaan nasional yang diberikan kepada individu, perusahaan, dan institusi yang berprestasi serta berkontribusi dalam kemajuan sektor logistik nasional. Penghargaan Petrokimia Gresik di ajang ILA 2025 diterima secara simbolis oleh Vice President Pengelolaan Pelabuhan, Shandy Kharisma Irianto, mewakili Direksi, dalam acara yang digelar di Jakarta baru-baru ini. (qom)