klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Ribuan Umat Hindu Gelar Upacara Sesuci Laut di Pantai Paseban Jember, Pawai Ogoh-Ogoh Ditiadakan Demi Toleransi

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Umat Hindu di Jember gelar upacara sesuci Laut di Pantai Paseban. (Muhammad Hatta/klikjatim.com)
Umat Hindu di Jember gelar upacara sesuci Laut di Pantai Paseban. (Muhammad Hatta/klikjatim.com)

JEMBER | KLIKJATIM.COM – Ribuan umat Hindu dari berbagai wilayah di Jawa Timur menggelar Upacara Sesuci Laut di Pantai Paseban, Kecamatan Kencong, Jember, pada Minggu (23/3/2025) siang.

Upacara tersebut merupakan bagian dari rangkaian perayaan Nyepi Tahun Saka 1947 yang akan jatuh pada 29 Maret 2025 mendatang.

Ketua PHDI (Persatuan Hindu Dharma Indonesia) Kecamatan Umbulsari, Wahyu Widodo, mengungkapkan bahwa pada tahun ini, umat Hindu di Jember tidak akan menggelar Pawai Ogoh-Ogoh seperti tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga :

Pj. Gubernur Adhy Resmikan Gedung Sekber PHDI dan Lembaga Keagamaan Hindu Jatim

Pawai yang biasanya dilakukan sehari sebelum Nyepi itu, kata Wahyu, ditiadakan sebagai bentuk toleransi terhadap umat Muslim yang akan merayakan Idul Fitri.

"Hari ini adalah Upacara Sesuci Laut. Kami membawa sesajen berisi hasil bumi untuk dilarung ke laut Pantai Selatan. Ini merupakan upacara penyucian diri sebelum kami melaksanakan Perayaan Nyepi," ujar Wahyu kepada wartawan.

Menurut Wahyu, tema perayaan tahun ini adalah Manawasewa Madamasewa, yang berarti melayani sesama dan ciptaan-Nya sebagai bagian dari pelayanan kepada Tuhan.

Baca Juga :

Jelang Berbuka Puasa, Warga Mrawan Digegerkan Penemuan Mayat Bayi Perempuan di Sungai Pringtali Jember

Selain Upacara Sesuci Laut, umat Hindu biasanya juga melaksanakan Pawai Ogoh-Ogoh atau disebut Pengerupukan, yang bertujuan untuk menghalau kehadiran Buta Kala—manifestasi hal-hal negatif dalam kehidupan manusia.

Pawai Ogoh-Ogoh biasanya dilaksanakan pada malam sebelum Hari Raya Nyepi, dimulai sejak sore hingga malam hari. Ogoh-ogoh kemudian dibakar sebagai simbol menghilangkan segala bentuk keburukan.

Namun, pada tahun ini, Wahyu menegaskan bahwa pawai tersebut ditiadakan demi menjaga keharmonisan antarumat beragama.

"Nah, untuk tahun ini, menjaga keharmonisan dan kerukunan antarumat beragama, Ogoh-Ogoh yang biasa keliling dan diarak kami tiadakan," tegasnya.

Ia menambahkan bahwa keputusan ini diambil untuk menghormati umat Muslim yang akan melaksanakan takbiran pada malam yang sama menjelang Idul Fitri.

"Karena kita menghormati saudara kami umat Muslim yang melaksanakan takbir jelang Idul Fitri, jadi kami melakukan ritual keagamaan di Pura masing-masing," jelasnya.

Sebagai puncak perayaan, umat Hindu akan menjalani Hari Raya Nyepi dengan melakukan tapa brata penyepian di rumah masing-masing. (hat/fiq)

Editor :