KLIKJATIM.Com | Ponorogo – Insiden ambrolnya jembatan penghubung antara Dusun Gisen dengan Dusun Krajan, Desa Pohaman, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, telah terjadi sudah setahu lalu. Selama itu pula warga setempat pun terpaksa memasang jembatan bambu sebagai pengganti jalur alternatif menuju pasar dan sekolah.
Pantauan di lokasi, beberapa siswa SDN 1 Pohaman dan warga terlihat melintasi jembatan yang dibuat oleh warga setempat. Mereka terlihat berhati-hati karena sisi kanan dan kiri jembatan sesek itu hanya dibatasi dengan sebatang bambu.
Jembatan sesek tersebut juga disangga oleh bambu. "Sejak Februari 2021 ambrolnya. Ya pemandangan seperti ini setiap hari. Siswa SDN 1 Pahoman melintasinya," ujar Kepala Dusun Krajan, Pamujianto, Jumat (11/2/2022).
Dia menerangkan, warga setempat terhitung sudah dua kali memperbaiki jembatan sesek. Ini dilakukan untuk mempermudah akses ke sekolah.
"Sudah ada pengajuan perbaikan tapi belum ada respon. Ya kami seadanya aja membangun ini," kata Pamujianto.
Padahal, kata dia, warga yang ingin ke sekolah maupun ke Pasar Kesugihan harus memutar sekitar 3 kilometer. Karena jembatan sesek itu tidak bisa dilintasi sepeda atau mobil.
Sementara, Budianto, warga setempat mengaku takut dan was-was bila jembatan sesek ini sewaktu-waktu roboh. "Saya takut kalau sewaktu-waktu ambrol," jelasnya.
Namun di sisi lain untuk perjalanan ke Pasar Kesugihan harus memutar 3 kilometer. "Ya kalau apa-apa ya sulit," pungkasnya. (nul)
Editor : Fauzy Ahmad-klikjatim.com