klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Bersama Istri Dipecat PDIP, Pudjo Basuki Ungkap Alasan Dukung Gus Ipul

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Politisi PDIP yang juga mantan Wakil Wali Kota Pasuruan Pudjo Basuki
Politisi PDIP yang juga mantan Wakil Wali Kota Pasuruan Pudjo Basuki

KLIKJATIM.Com I Pasuruan - Mantan Wakil Walikota Pasuruan, Pudjo Basuki buka suara dipecat dari Partai Demokrasi Indonesi Perjuangan (PDI-P). Pemecatan juga diterima istrinya, Luluk Mauludiyah. "Dalam perjalanan politik, ada garis merah yang melibatkan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul," kata Pudjo Basuki, Minggu (6/12/20).

[irp]

Pudjo, sapaan akrab politisi senior PDI-P itu, menjelaskan garis merah yang dimaksudGus Ipulsalah satu politisi PKB yang direstui oleh almarhum KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk pindah partai ke PDIP.

Singkat cerita, Pudjo mengatakan ia sempat bertemu dengan Presiden RI ke 5, Megawati Soekarno Putri di rumahnya di Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada 2005 atau 15 tahun silam. Saat itu, Pudjo menjabat sebagai Wakil Walikota Pasuruan.

Saat itulah, ia mendengar cerita dari Megawati Soekarno Putri bahwa KH. Abdurrahman Wahid dan Megawati melakukan pembahasan tentang salah satu dari dua kader PKB yang dapat direkrut oleh PDIP. “Yakni Ketua Umum PKB saat ini, Muhaimin Iskandar dan Saifullah Yusuf. Kemudian Bu Mega memilih Pak Saifullah Yusuf,” kata Pudjo menceritakan.

Oleh sebab itu, imbuhnya, secara pribadi Pudjo berani mengambil konsekuensi untuk mendukung Gus Ipul dalam pilkada Kota Pasuruan tahun 2020 ini. Bukan Raharto Teno Prasetyo, yang diberangkatkan oleh PDI-P.

Pudjo menyayangkan dan mempertanyakan alasan PDI-P memecatnya. Sebab, ia kini hanyalah kader biasa, bukan sebagai pengurus partai.

Pudjo berencana mengajukan surat pembelaan diri dalam kongres ke-6 PDI-P, “Saya tidak ingin keluar, tapi akan saya ajukan surat pembelaan diri agar dapat diputuskan surat rehabilitasi,” urainya.

Ia bertekad tetap loyal dan tidak ingin kelluar dari partai berlambang moncong putih itu. Sejatinya, klaim Pudjo, ia banyak mendapat tawaran untuk bergabung ke partai lainnya. “Satu prinsip saya, bahwa saya akan bergabung dengan himpunan orang-orang kecil,” pungkasnya. (hen)

Editor :