Dua Santri Al Khoziny Kembali Ditemukan, 1 Luka 1 Meninggal Dunia Total Korban Meninggal Dunia 4 Orang

Reporter : Catur Rini - klikjatim.com

Petugas sedang mengevakuasi santri korban musala Ponpes Al Khoziny yang ambruk

KLIKJATIM.Com | Sidoarjo – Dua santri Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo kembali ditemukan pada hari ketiga proses evakuasi oleh Tim SAR. Satu santri atas nama Hilal ditemukan dalam kondisi hidup namun mengalami luka-luka, sementara satu santri lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Penemuan ini menambah daftar korban yang berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan musala yang ambruk akibat gempa yang terjadi pada Senin (29/9/2025) pukul 15.00 WIB.

Kepala Basarnas, Marsda Mohammad Syafii, mengatakan dua korban itu merupakan bagian dari 15 titik yang sebelumnya terdeteksi keberadaan korban di lokasi reruntuhan. Identitas keduanya hingga kini masih belum dipastikan.

“Berkat doa seluruh masyarakat Indonesia, hari ini kami berhasil mengevakuasi dua korban dari reruntuhan. Satu korban dalam kondisi hidup, sementara satu lainnya sudah meninggal dunia,” kata Syafii.

Kedua korban ditemukan di sektor A1, yang berada di dekat pintu keluar gedung musala. Sejak awal, operasi pencarian dibagi menjadi tiga sektor untuk mempermudah proses evakuasi.

Syafii menegaskan bahwa salah satu korban sempat berinteraksi dengan petugas saat masih terjebak di reruntuhan. Hal itu menjadi tanda positif sehingga petugas terus berupaya melakukan evakuasi secara hati-hati.

“Korban dari zona merah sempat berkomunikasi dengan tim, sehingga kami bisa memastikan keberadaannya. Alhamdulillah, korban berhasil dikeluarkan dalam kondisi hidup dan langsung diserahkan ke tim medis,” jelas Syafii.

Hingga Rabu sore, Tim Basarnas terus memaksimalkan pencarian dengan memanfaatkan fase golden triangle atau masa krusial 72 jam pascakejadian untuk menyelamatkan korban yang masih hidup. Basarnas menyatakan masih mendeteksi keberadaan 15 santri lain yang diduga masih terjebak di bawah reruntuhan.

Sementara itu, rumah sakit di wilayah Sidoarjo terus bersiap menghadapi kemungkinan lonjakan korban. Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, dr. Atok Irawan, mengatakan pihaknya telah diminta oleh Polda Jatim dan Basarnas untuk menyerahkan 15 kantong jenazah, yang akan difokuskan ke RS Islam Siti Hajar, sebagai pusat pemulasaran korban jiwa.