KLIKJATIM.Com | Sumenep – Sedikitnya empat orang dilaporkan terluka akibat tertimpa bangunan rumah yang rumah terdampak Gempa bumi berkekuatan 6,5 skala Richter (SR) yang mengguncang wilayah Kecamatan Gayam dan Kecamatan Nonggunong, Kabupaten Sumenep, Selasa (30/9/2025) malam.
Berdasarkan data sementara, pusat gempa berada di 7,25 Lintang Selatan dan 114,22 Bujur Timur dengan kedalaman 11 kilometer di Laut Bali, sekitar 50 km tenggara Sumenep.
Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S menyampaikan, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
“Kami sudah melakukan pendataan dampak gempa di beberapa desa terdampak,” kata Widiarti dalam keterangannya yang diterima Klikjatim, Rabu (1/10) siang.
Kerusakan di Kecamatan Gayam
Pendataan sementara mencatat beberapa rumah mengalami kerusakan mulai dari ringan hingga berat. Beberapa di antaranya adalah:
1. Rumah H. Tahe, Desa Gayam, rusak berat.
2. Rumah Mat Hawan dan Mahyur, Desa Jambuir Timur, rusak berat.
3. Rumah Restu dan ibu Suryana, Desa Jambuir Timur, rusak berat.
4. Rumah Hartono, Desa Pancor, rusak berat.
5. Musolla Nurul Jadid dan Musolla Miftaul Ahlak, Desa Pancor, rusak ringan.
Selain kerusakan bangunan, gempa ini juga menimbulkan korban luka-luka. Ikbal (16) mengalami cedera akibat pecahan kaca, dan Ibu Sahria (79) mengalami luka di tangan dan pipi kiri akibat reruntuhan rumah.
Kerusakan di Kecamatan Nonggunong
Di Kecamatan Nonggunong, sejumlah rumah juga mengalami kerusakan, antara lain:
1. Rumah Sahri, Desa Tanah Merah, rusak berat.
2. Rumah Sahna, Desa Soktim, rusak berat.
3. Masjid dan Musholla di Desa Somber rusak ringan.
4. SDN Sokaramme Paseser III Desa Sokpas rusak ringan.
Hingga saat ini, belum ada korban jiwa yang dilaporkan di kedua kecamatan tersebut.
“Tim kami terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan warga terdampak,” terang Widiarti.
Senada dengan hal itu, Kepala BPBD Sumenep, Ahmad Laili Maulidy mengatakan, proses evakuasi masih berlangsung.
“Sejauh ini tercatat 18 rumah rusak di Gayam, 4 rumah di Nonggunong, dan 3 rumah di Talango. Beberapa fasilitas umum juga terdampak, termasuk masjid dan puskesmas,” ujarnya.
Data BPBD Sumenep menyebutlan, selain kerusakan fisik, gempa juga menimbulkan korban luka. Para korban luka juga sudah mendapat perawatan di Puskesmas Gayam.
Menurut Laili, petugas BPBD bersama tim gabungan masih terus melakukan verifikasi lapangan.
“Pendataan masih berlangsung. Kami berkoordinasi dengan perangkat desa dan tenaga medis untuk memastikan data kerusakan maupun korban,” jelasnya.
BPBD juga meminta masyarakat tetap waspada. Meskipun situasi mulai kondusif, potensi gempa susulan masih bisa terjadi. Tim di lapangan disiagakan untuk membantu penanganan darurat, terutama bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat. (ris)