Dewan Sebut Sejumlah Proyek Miliyaran Rupiah Pemkot Surabaya Dikerjakan Asal-asalan

klikjatim.com

KLIKJATIM.Com | Surabaya—Pembangunan dan  pengembangan kawasan di wilayah Kota Surabaya dinilai tidak disertai konsep dan perencanaan dan matang. Akibatnya sejumlah aset dan infrastruktur yang belum  lama dibangun justru rusak.

[irp]

Baca juga: Pulihkan Trauma Pascabencana, Puluhan Relawan Pegawai PLN Dampingi Warga Aceh

Sebut saja, pembangunan jembatan bamboo di kawasan Wisata Mangrove, Wonorejo, Rungkut, Surabaya. Jembatan yang dibangun dengan APBD Kota Surabaya senilai Rp 1,2 miliar ambruk sebelum waktunya.

"Banyak sekali proyek pemkot itu tanpa perencanaan dan DED (Detail Engineering Design) yang matang," kata Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya Buchori Imron, Rabu (21/10/2020).

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, kata Buchori, tidak memiliki perencanaan yang matang dalam setiap pembangunan wilayah. Sehingga, jembatan yang dibangun itu kini tidak terawat dan beberapa bagian sisinya kondisinya ambruk.

Baca juga: Tetap Melayani di Hari Libur, Masyarakat Serbu Kantor Pertanahan di Hari Pertama Nataru

"Proyek jembatan mangrove itu kecil, tapi kalau sampai roboh banyak wisatawan datang kesana kan memalukan, masa pemkot nggak punya tenaga di paling bawah, tempat wisata kok amburadul," katanya.

Buchori menilai, karena dilakukan tanpa konsep dan DED yang jelas, proyek jembatan bambu di kawasan Mangrove tersebut ujung-ujungnya langsung dikerjakan begitu saja.

Tidak hanya pembangunan jembatan bambu di Mangrove, ternyata hal serupa juga terjadi di Terminal Kedung Cowek.

Baca juga: Distribusi MBG Sumenep Selama Libur Semester Dinilai Tak Merata, Koordinasi SPPG Jadi Sorotan

Buchori mengungkapkan, Terminal Kedung Cowek kondisinya juga sudah sekian tahun mangkrak. Padahal, pembangunan terminal telah menyedot APBD Kota Surabaya hingga puluhan miliar, namun lagi-lagi tidak memberikan dampak ekonomi pada masyarakat.

"Sentra Ikan Bulak juga menjadi deretan proyek gagal Pemkot Surabaya, sedikit sekali manfaatnya, modal yang dikeluarkan tidak sesuai dengan manfaat yang dirasakan warga," pungkasnya. (mkr)

Editor : Redaksi

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru