KLIKJATIM.Com | Jombang - Sebanyak 380 keluarga di permukiman Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang terdampak banjir, Senin 9 Desember 2024.
Banjir tersebut akibat luapan air di afvour sungai Watudakon Jombang yang tidak mampu menampung air dari guyuran hujan cukup lebat beberapa hari terakhir.
Baca juga: RSUD Jombang Wujudkan Semangat Kepedulian Lewat Donor Darah Serentak Nasional
Tak hanya permukiman, banjir juga merendam lahan persawahan di wilayah tersebut dengan ketinggian banjir 30 centimeter hingga 100 centimeter.
Sejumlah mengeluhkan sejumlah permasalaham akibat banjir yang dialami seperti kesulitan memasak dan ketersediaan air bersih mulai dirasakan sekitar dua hari sejak air mulai membanjiri.
"Hari ini tidak bisa masak. Karena air sudah masuk dapur," kata Sumarlik (63).
Baca juga: Polisi Jombang Tangani Kasus Pembunuhan Nenek, Satu Terduga Pelaku Ditangkap
Ia mengungkapkan jika air banjir mulai menggenangi permukiman mereka pada Sabtu, 7 Desember 2024 karena hujan deras dengan intensitas tinggi.
"Katanya ada tanggul jebol. Lalu airnya masuk ke dusun kami. Tapi sebenarnya banjir ini sudah langganan, tapi ini yang terparah," lanjutnya.
Baca juga: Berikan Kemudahan Petani, Poktan Tembakau di Ngusikan Jombang Terima Batuan Mesin Cultivator DBHCT 2024Banjir yang disebut menjadi langganan ini nampaknya juga mengganggu aktifitas pekerja salah satu perusahaan BUMN di wilayah tersebut.
Salah satu Perangkat Desa setempat, Zainal mengatakan hingga hini warga terdampak mencapai ratusan warga dan air telah masuk kedalam rumah-rumah.
Ia mengatakan jika banjir ini karena sungai terdekat meluap hingga memasuki wilayah permukiman warga, terlebih terdapat tanaman eceng gondok dan kangkung membuat air semakin meluber.
"Air sungai meluap, lalu masuk ke permukiman warga. Ini sudah dua hari. Mulai Jumat malam hujan deras, Sabtu banjir. Nah, sekarang ini semakin parah. Debit air makin meningkat," pungkasnya. (qom)
Editor : Diana