KLIKJATIM.Com | Gresik - Sebanyak 8 Mahasiswa dari Yaman, Afganistan, Nyamnmar, Filipina, Arab, dan dua mahasiswa dari Madagaskar mengunjungi kawasan wisata heritage Kota Tua Gresik pada Sabtu 9 Desember 2023.
Mereka datang ke Gresik untuk mempelajari budaya dan sejarah Gresik, khususnya kota lama. Mereka dipandu Yayasan Gang Sebelah.
Syahnas Amalia pendamping mahasiswa mengatakan, 8 mahasiswa dari berbagai negara ini merupakan program Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) Gresik, menjalin relasi dengan mahasiswa luar negeri.
Baca juga: Bejat! Ayah di Gresik Cabuli Anak Kandung Selama Empat Tahun, Akhirnya Ditangkap Polisi
“Enam mahasiswa masing-masing dari Yaman, Afganistan, Nyamnmar, Filipina, Arab, dan dua mahasiswa dari Madagaskar," tuturnya.
Dijelaskan, program relasi mahasiswa dari berbagai negara ini, juga dibantu tiga pendamping dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Surabaya. Dalam perjalanan menyisir kawasan heritage Bandar Grissee itu, para mahasiswa berkunjung ke tempat-tempat sejarah.
“Mulai dari Bandar Grissee, Kelenteng, Rumah Gajah Mungkur, Rumah Kembar, Kampung Kemasan, dan Pesarean Makam Nyai Ageng Pinatih,” ujarnya.
Program ini juga sebagai bentuk pengenalan Gresik. Tidak hanya dikenal dengan kota industri, tapi juga kota yang akan budaya dan sejarah. Untuk itu, nantinya para mahasiswa yang berasal dari negara ini, bisa mengenalkan budaya Gresik saat kembali ke negaranya.
“Sekaligus ini program urusan internasional di Kampus UISI. Branding mahasiswa dan kampus, sekaligus mengenalkan Gresik. Jadi, pertama para mahasiswa diperkenalkan di kampus, lalu kedua para mahasiswa menjelajahi wisata heritage Bandar Grissee," papar dia.
Perempuan yang juga, sebagai Tenaga Pendidik UISI bagian International office ini menambahkan, selain kegiatan menjelajahi wisata heritage Bandar Grissee. Para mahasiswa dari berbagai negara ini, juga ada program berkumpul menjaring relasi di Kantor urusan Internasional kampus UISI atau Office of International Affairs (OIA) UISI.
Baca juga: Tak Masuk Akal! Kasur dan Dipan Dibuang ke Selokan di Tengah Kota Gresik
“Nantinya dari kegiatan ini, kami akan dokumentasikan dalam bentuk video, untuk disebarluaskan. Bahwa Gresik bukan hanya pabrik saja, tapi kaya denga sejarah, kuliner dan budaya untuk dikenalkan ke luar negeri,” tambahnya.
Baca juga: Yayasan Gang Sebelah & Kemendikbud Ristek Rilis Museum Masmundari
Di akhir kegiatan nanti, para mahasiswa juga akan melakukan mewarnai damar kurung. Dengan didampingi para komunitas seni budaya Gresiknesia di Omah Damar Kurung.
Baca juga: Kuota Lansia Capai 7 Persen, Kebutuhan Kursi Roda Jemaah Haji Gresik Baru Terdata Usai Pelunasan
Salah satu mahasiswa dari negara Afganistan, Arafat mengaku senang bisa mengikuti kegiatan tersebut. Tentu baginya sangat berbeda dengan negaranya.
“Sama-sama panas, tapi sangat senang bisa mengetahui budaya dan juga banyak mencicipi makanan khas Gresik. Termasuk tadi makan nasi krawu, enak sekali,” tuturnya. (qom)
Editor : Abdul Aziz Qomar