KLIKJATIM.Com ǀ Surabaya – Anggota DPRD Jatim, Achmad Firdaus tidak sejalan dengan keinginan Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk menanggung biaya kerusakan akibat rusuh antar suporter, jelang laga semifinal Piala Gubernur Jatim yang mempertemukan Persebaya versus Arema FC di Kota Blitar, Selasa (18/2/2020) kemarin.
“Kalau sedikit-sedikit diganti, khawatirnya mereka akan selalu mengulangi. Ini bukan contoh yang baik dalam pembinaan olahraga di Jatim, malah lebih baik anggarannya difokuskan untuk pembinaan suporter dan olahraga sepak bola,” kata Achmad Firdaus di Surabaya, Rabu (19/2/2020).
Baca juga: Misi Dagang Jatim-Sumsel Sukses Catatkan Transaksi Signifikan Capai Rp 1 Triliun Lebih
[irp]
Diharapkan, ketika melakukan pembinaan suporter harus melibatkan banyak unsur. Mulai dari seluruh tokoh suporter, pihak keamanan seperti kepolisian dan TNI.
“Kumpulkan semuanya, lalu dicari solusinya bersama tokoh-tokoh suporter yang ada. Bagaimana baiknya dalam membuat kondusifitas antar suporter,” menurut Politisi asal Partai Gerindra ini.
Baca juga: Sekdaprov Jatim Tegaskan ASN Harus Jadi Problem Solver
Jika melakukan ganti rugi, dengan tegas pihaknya menolak. “Kalau untuk mengganti rugi akibat ulah suporter, kami tolak,” lanjut pria asal Lamongan tersebut.
[irp]
Baca juga: Pemprov Jatim Gelar Job Fair Inklusif 2025 Sambut Hari Jadi Jatim ke-80
Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah meminta Bakesbangpol Provinsi agar koordinasi dengan kesbangpol setempat untuk mendata dampak yang terjadi di masyarakat. Jika ada kerusakan tanaman, sawah, rumah, kebun serta warung, bahkan korban terluka yang memerlukan perawatan akan ditanggung Pemprov Jatim.
“Saya sudah meminta kepada Kepala Bakesbangpol Provinsi untuk segera mendata dampak kerugian yang ditimbulkan. Dan, kami juga akan segera melakukan evaluasi untuk masa-masa yang akan datang,” jelas Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut. (try/roh)
Editor : Redaksi