Okupansi Hotel Jatim Meningkat Hingga 50 Persen

klikjatim.com
Okupansi hotel bintang sealam Nataru naik hingga 80 persen seperti yang dialami Hotel Khas Gresik ini

KLIKJATIM.Com | Surabaya - Saat ini okupansi hotel di Jatim terus mengalami peningkatan yang terbilang positif. Yakni, hingga mencapai angka 45-50 persen.

[irp]

Baca juga: Pemkab Bangkalan Bangun Sekolah Berpikir Kritis Lewat Program Pelatihan Deep Learning

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim Dwi Cahyono mengatakan, peningkatan tersebut bisa dilihat dari jumlah pengunjung hotel. Apalagi, saat weekend atau akhir pekan.

Dwi menjelaskan, okupansi hotel mengalami tren kenaikan sejak adanya pelonggaran PPKM. Misalnya, pembukaan pusat-pusat perbelanjaan atau mal, pertemuan dengan jumlah terbatas, boleh dine in di restoran, hingga pembukaan bioskop. "Semua itu berdampak positif terhadap tingkat kunjungan ke hotel," kata Dwi saat dikonfirmasi, Rabu (8/12/2021).

Adanya tren positif itu, Dwi berharap okupansi hotel akan terus naik. Namun, dengan kondisi membaik seperti ini, ia mengingatkan agar masyarakat tidak bereuforia.

"Prokes (protokol kesehatan) ketat harus tetap diterapkan secara disiplin untuk mencegah penularan Covid-19. Harapan kami okupansi hotel meningkat menjadi 55 persen hingga 60 persen," jelasnya.

Hal tersebut diakui Reni Maharani, Communication Manager Hotel Khas Gresik. Reni mengatakan, sepanjang Oktober hingga akhir November 2021 kemarin, pihaknya mencatat okupansi rata-rata 60 persen.

"Selain karena aktifitas bisnis dan masyarakat mulai bergeliat, okupansi kami juga terangkat oleh aktifitas kegiatan industri di Kabupaten Gresik yang terus meningkat. Ini juga ditunjang kegiatan wisata religi di Gresik yang mulai ramai," kata Reni Maharani.

Untuk mendongkrak okupansi di akhir tahun, Hotel Khas Gresik menawarkan promo roomSpecial Rebranding Room Rate 475.000. Untuk paket FB ada promo all you can eat Free Day Lunch setiap Jum'at, mulai pukul 11.00 - 14.00 senilai Rp 75.000,-nett.

Baca juga: Perluas Jangkauan Penerima Manfaat, Dapur MBG Yayasan Barisan Garuda Muda di Sreseh Resmi Diresmikan

"Dan kami juga punya promo Khas Gresik yakni "Kopi Kopyok" cukup Rp 15.000," ujar Coomunacation Manager Hotel Khas Gresik ini.

Soal sempat adanya kabar penerapan PPKM Level 3 pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, Ketua PHRI Jatim mengaku hal itu membuat okupansi kembali turun. Penurunannya sekitar 10 persen. "Ini karena banyak yang sudah terlanjur pesan kamar, kemudian dibatalkan karena informasi itu," katanya.

Pandemi Covid-19 yang menghantam industri pariwisata dan ekonomi kreatif sejak tahun lalu, kata dia, juga berdampak pada bisnis perhotelan. Menurutnya, agar industri perhotelan tetap bisa hidup dan bertahan melewati masa sulit, pengusaha berupaya menyiapkan berbagai strategi.

"PHRI berupaya melakukan langkah-langkah penyelamatan, pertama adalah efisiensi. Pengusaha memilih untuk memberlakukan kebijakan libur tanpa dibayar atau unpaid leave bagi sebagian karyawan," katanya.

Baca juga: Perdana, Pemkab Lamongan Integrasikan Dua Program Nasional: KDMP Suplai Kebutuhan Program MBG

Ia menambahkan, jika nantinya hotel sudah beroperasi dengan normal, maka para karyawannya akan dipekerjakan kembali. Selain itu, efisiensi juga dilakukan terhadap sektor energi seperti listrik dan air.

"Sedangkan langkah kedua adalah membuat paket bundling. Kami berusaha kreatif dengan meluncurkan produk-produk yang sesuai dengan kondisi sekarang, misalnya paket bundling tarif hotel sekaligus tes antigen," jelasnya.

Ia melanjutkan, sektor perhotelan sangat membutuhkan stimulus pemerintah seperti pengurangan pajak. Apalagi, hingga kini pemberian stimulus itu belum berlaku merata, sebab yang diberikan saat ini hanya berupa keringanan pajak hotel dan restoran, dan hanya berlaku di beberapa daerah saja seperti Kediri, Blitar, dan Madiun.

"Daerah lain belum ada karena memang bergantung kebijakan pemerintah daerahnya," pungkasnya.(mkr) 

Editor : Redaksi

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru