September, Surplus Neraca Perdagangan Nasional Tetap Tinggi

klikjatim.com
Surplus neraca perdagangan Agustus 2021 dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat.

KLIKJATIM.Com | JakartaBerdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia September 2021 mencapai 4,37 miliar dolar AS. Meskipun lebih rendah dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar 4,75 miliar dolar AS, namun dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia terus mencatat nilai positif sejak Mei 2020.

[irp]

Baca juga: Perdana, Pemkab Lamongan Integrasikan Dua Program Nasional: KDMP Suplai Kebutuhan Program MBG

Kepala Grup Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Muhamad Nur mengatakan, neraca perdagangan Indonesia pada Januari-September 2021 secara keseluruhan mencatat surplus 25,07 miliar dolar AS. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 13,35 miliar dolar AS. BI memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk mendukung pemulihan ekonomi,” ujar Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Muhamad Nur dalam siaran pers BI, Selasa (19/10/2021).

Surplus neraca perdagangan September 2021 dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap tinggi. Pada September 2021, surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar 5,30 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Agustus 2021 sebesar 5,73 miliar dolar AS. Ekspor nonmigas pada September 2021 tetap kuat yakni sebesar 19,67 miliar dolar AS, meskipun menurun dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya sebesar 20,36 miliar dolar AS.

Baca juga: Dies Natalis Politeknik Negeri Madura, Bupati Sampang Berharap Cetak Lulusan yang Berkontribusi Terhadap Bangsa

Sedangkan ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti bahan bakar mineral termasuk batu bara, serta produk manufaktur, seperti besi dan baja, kendaraan dan bagiannya, serta mesin dan peralatan mekanis tercatat meningkat.

Namun jika ditinjau dari negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang tetap tinggi seiring dengan pemulihan permintaan global.

Baca juga: Harmoni Budaya di Balongpanggang, Sedekah Bumi Desa Tenggor Diwarnai Arak-arakan Piala dan Ludruk Budhi Wijaya

Sementara itu, impor nonmigas tetap kuat pada seluruh komponen, sejalan dengan perbaikan ekonomi domestik yang berlanjut. Adapun, defisit neraca perdagangan migas relatif stabil dari 0,98 miliar dolar AS pada Agustus 2021 menjadi 0,93 miliar dolar AS pada September 2021, dipengaruhi oleh kinerja ekspor dan impor migas yang solid. (ris)

Editor : Much Taufiqurachman Wahyudi

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru