Ada Tawaran Damai, Kematian Remaja Usai Kecelakaan di Driyorejo Masih Misteri

klikjatim.com
Sujiadi bersama istri menaburkan bunga di lokasi kejadian saat SF ditemukan tewas (Faiz/Klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Gresik — Kasus kematian SF, remaja asal Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo masih terus misteriusa. Sebab, peristiwa kecelakaan yang dialami pada 12 September lalu  belum bisa dipastikan sebagai penyebab kematian pemuda 16 tahun itu. Unit Laka Satlantas Polres Gresik pun berencana melakukan gelar perkara terkait peristiwa tragis tersebut.

[irp]

Baca juga: Kaca Mobil Dilempari di Duduksampeyan Gresik, Pelaku Diduga ODGJ

Ayah korban  Sujiadi merasa terpukul atas kematian anak keduanya itu. Apalagi, dalam aktifitas sehari-hari, SF sering membantu pekerjaannya. Sebagai montir bengkel sepeda motor miliknya. Kini, pria 52 tahun itu masih berupaya mencari kejelasan terkait kematian putra keduanya itu. “Sampai sekarang pun tidak bisa tidur dengan nyenyak. Karena pasti ada hal yang disembunyikan dari kematian anak saya,” ucapnya.

Bapak tiga anak itu meyakini bahwa SF mengalami penganiayaan hingga akhirnya meninggal dunia. Hal itu dibuktikan dari luka yang dialami korban, menggambarkan bahwa bukan kecelakaan biasa. “Apalagi, dari keterangan beberapa saksi mata. Anak saya bersama segerombolan orang tidak dikenal sebelum ditemukan tewas. Sekitar 4-6 orang,” jelasnya.

Hal itu tentu menjadi dasar kuat, untuk menjelaskan luka yang dialami korban. Yakni, luka lebam pada kedua mata korban, luka bacok pada bagian rahang hingga kepala bagian belakang yang mengalami pendarahan hebat. "Kecelakaan seperti apa hingga anak saya mengalami luka seperti itu. Apalagi, hanya di bagian kepala saja, sangat tidak wajar,” herannya.

Meski sudah tiga minggu berselang, peristiwa tersebut juga belum membuahkan kesimpulan, terkait penyebab pasti kematian korban. Bahkan, pasca peristiwa, beberapa oknum mendatangi pria 52 tahun itu, untuk meminta kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan. Bahkan ada yang menawarkan santunan sejumlah uang untuk mencabut laporan tersebut. “Hal-hal ini semakin memicu kejanggalan bagi pihak keluarga. Yang jelas kami tetap melakukan upaya hukum,” tandasnya.

Baca juga: Pulihkan Trauma Pascabencana, Puluhan Relawan Pegawai PLN Dampingi Warga Aceh

Nah, yang membuatnya heran lagi, salah satu tawaran damai tersebut datang dari pihak keluarga RN. Orang yang terakhir kali bersama SF sebelum ditemukan meninggal dunia. “Padahal temannya itu kehilangan sepeda motor. Katanya dibawa kabur orang pasca terjadi kecelakaan. Lah ini kok minta maaf, ada apa?” tanyanya heran. 

Disisi lain, pihak kepolisian pun sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tepatnya, di kawasan jalan Raya Tenaru Desa Cangkir, Kecamatan Driyorejo. Termasuk, mencari bukti pendukung yang mengarah pada asumsi pihak keluarga yang meyakini SF mengalami aksi pengeroyokan.

Kanit Laka Satlantas Polres Gresik Ipda Suharto mengatakan, selama  proses penyelidikan, pihaknya telah meminta keterangan dari tiga orang saksi yang dinilai mengetahui kronologi peristiwa tersebut. “Kami masih melakukan penyelidikan dan pendalaman. Belum bisa ditarik kesimpulan,” ungkapnya, Selasa (5/9/2021). 

Baca juga: Tetap Melayani di Hari Libur, Masyarakat Serbu Kantor Pertanahan di Hari Pertama Nataru

Sehingga, dalam waktu dekat, pihaknya akan segera melakukan gelar perkara hasil penyelidikan untuk menentukan tindak lanjut yang akan dilakukan. “Jika ada upaya intimidasi kasus, kami menghimbau segera melapor ke Satreskrim agar segera ditindaklanjuti,” bebernya.

Perwira dengan satu balok dipundak itu juga terus berkoordinasi dengan Unit Reskrim Polsek Driyorejo. Untuk mencari tahu kronologi pasti kecelakaan yang menelan korban jiwa tersebut. “Apakah ada unsur lain seperti yang diduga oleh pihak keluarga korban atau tidak. Mohon waktu agar kami bisa mengungkap sesuai fakta,” ujarnya. (ris)

Editor : Redaksi

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru